Main di Tempat Netral, Arema Cronus Mengaku Untung

Main di Tempat Netral, Arema Cronus Mengaku Untung
Ruddy Widodo (c) Antok
- Arema Cronus mengaku mendapat hikmah dari keputusan penyelenggara memindah Delapan Besar Piala Jenderal Sudirman ke Solo dan Sleman. Mereka mengaku secara tim bakal diuntungkan dengan bermain di tempat netral.


"Secara tim, bermain tidak di kandang sendiri kami justru diuntungkan," ujar General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo, pada .


"Beban mental pemain justru semakin ringan ketika tak bermain di kandang," sambungnya.


Ruddy mencontohkan hal ini ketika Arema Cronus menjuarai ajang Inter Island Cup lalu. Waktu itu, mereka justru mampu bermain lepas ketika bermain di Palembang.


"Toh, waktu itu kita bisa menang. Jadi, tak perlu khawatir," tuturnya.


Sebelumnya, Mahaka Sports -promotor Piala Jenderal Sudirman- memutuskan menggelar Delapan Besar Piala Jenderal Sudirman di Solo dan Sleman. Mereka beralasan dua tempat ini netral.


Padahal, sebelum turnamen dimulai, Delapan Besar direncanakan bakal dihelat di Malang dan Bali. Masalah timbul usai Bali United gagal lolos dari ketatnya persaingan Grup B. Waktu itu, sebagai alternatif, Mahaka sempat mewacanakan Bali bakal diganti Bandung. Namun, masalah kembali muncul kala Persib Bandung gagal lolos dari persaingan Grup C.


Sementara itu, Ruddy juga mengakui bahwa secara manajemen Arema dirugikan. Mereka harus mengubah perencanaan -termasuk proyeksi pendapatan- terkait perubahan venue Delapan Besar ini.


"Tapi, tak ada masalah. Ini semua kan hak penyelenggara sepenuhnya," tandasnya. (den/dzi)