Madura United Sebut Jadwal Sebagai Masalah Utama Kompetisi Liga 1 Musim Ini

Madura United Sebut Jadwal Sebagai Masalah Utama Kompetisi Liga 1 Musim Ini
Haruna Soemitro (c) Fitri Apriani

Bola.net - Haruna Soemitro membeber evaluasinya ihwal perjalanan kompetisi Shopee Liga 1 musim 2019 selama setengah musim ini. Manajer Madura United tersebut menilai, jadwal masih menjadi permasalahan utama dalam bergulirnya kompetisi kasta tertinggi Indonesia pada musim ini.

"Saya masih belum bisa melihat konstruksi kompetisi kita selain masalah utama, yaitu penjadwalan," ucap Haruna.

"Penjadwalan ini tidak manusiawi dan justru mengorbankan kepentingan nasional," sambungnya.

Menurut Haruna, tujuan kompetisi adalah mendukung tim nasional agar bisa lebih bagus. Namun, pria berusia 54 tahun ini menyebut, dengan jadwal seperti sekarang, timnas akan kesulitan mendapat pemain yang bagus.

"Faktanya, hari ini, ada enam pemain Madura yang cedera. Ini bukan hal main-main. Ini karena kelelahan dan padatnya jadwal," katanya.

Madura United sendiri bukanlah satu-satunya klub yang mengeluhkan tak idealnya jadwal pada musim ini. Hampir seluruh klub peserta Liga 1 memiliki pendapat sama dengan Laskar Sapeh Kerrab, julukan Madura United.

Bukan hanya jeda antar pertandingan -yang kerap tak ideal- yang menjadi biang permasalahan klub-klub peserta pada jadwal kompetisi musim ini. Mereka juga kerap mengeluhkan perubahan jadwal, yang hampir tiap pekan terjadi.

Simak artikel lengkap di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Terkendala Kompetisi Asia

Kendati mengeluh soal jadwal yang tak ideal, Haruna mencoba mengerti penyebab terjadinya hal tersebut. Ia menyebut bahwa tak mudah bagi operator untuk menyusun jadwal ideal dengan jangka waktu kompetisi yang singkat.

Haruna menyebut, mengundur tenggat akhir kompetisi juga bukan merupakan sebuah solusi. Pasalnya, jadwal kompetisi ini juga terikat pada jadwal kompetisi Asia.

"PSSI sudah memiliki patokan jadwal. Untuk menentukan wakil di Piala AFC dan Liga Champions Asia, kompetisi sudah harus usai pada Desember," kata Haruna.

"Kalau tidak bisa didaftarkan karena tenggat akhir kompetisi mundur, tentu nanti akan setengah mati," tandasnya.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)