
Bola.net - - Insiden yang berujung jatuhnya korban jiwa dari kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania, mengundang keprihatinan Achsanul Qosasi. Presiden Klub Madura United ini menyayangkan adanya rivalitas yang merembet sampai ke luar stadion.
"Kami, atas nama Madura United, juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya suporter Persija usai pertandingan lawan Persib kemarin di Tol Cipali. Semoga, kejadian ini tidak terulang lagi. Kami juga mendukung agar pihak Pengamanan melakukan upaya hukum terhadap pelaku kerusuhan," ujar Achsanul.
Menurut AQ, sapaan karib Achsanul, bentrokan kelompok suporter yang terjadi di luar stadion sangat disayangkan. Jangankan sampai kerugian atas nyawa, ia menambahkan, kerusakan terhadap benda-benda berharga juga sangat merugikan siapapun korbannya.
"Baik pihak yang memulai kerusuhan ataupun pihak yang bertahan dari kerusuhan akan sama-sama dirugikan. Prinsip sepakbola sebagai sarana persahabatan harus ditanam dengan baik oleh para suporter. Rivalitas jangan sampai berbuah jatuhnya korban jiwa. Bagaimanapun, tanah air kita sama, Indonesia," ia menambahkan.
Sebelumnya, sepakbola Indonesia kembali meminta tumbal nyawa. Kini, giliran Harun Al Rasyid Lestaluhu alias Ambon yang harus menjadi korbannya. Pria berusia 30 tahun yang tercatat sebagai anggota The Jakmania Korwil Kali Malang itu tewas setelah terlibat bentrokan dengan warga Lungbenda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu di Tol Palimanan, sekitar pukul 16.40 WIB dalam perjalanan pulang usai menyaksikan laga Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (05/11).
AQ menegaskan agar kasus kematian suporter Persija di luar stadion harus menjadi pelajaran agar tidak terulang lagi. Kerusuhan di luar stadion harusnya dijadikan sebagai sebuah tindakan kriminal, tidak lagi dihubung-hubungkan sebagai rivalitas antar suporter.
"Karena rivalitas sepakbola adalah di dalam lapangan pertandingan. Tugas suporter adalah memberikan support kepada tim agar mereka semangat. Cara-cara kekerasan dalam memberikan dukungan terhadap tim tidak boleh sampai menekan dan mengancam tim dan suporter tim lawan," papar AQ.
"Apapun hasil akhir pertandingan, semua harus legawa dan mengikuti aturan. Keberatan atas keputusan wasit, ada sarana untuk menyampaikan protes langsung kepada operator melalui manajemen klub," tuturnya. (den/asa)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 28 Oktober 2016 18:47
-
Bola Indonesia 25 Oktober 2016 15:32
Suporter Kembali Jadi Korban, SOS: Sepakbola Adalah Hiburan, Bukan Pemakaman
-
Bola Indonesia 24 Oktober 2016 13:24
-
Bola Indonesia 22 Mei 2016 16:45
-
Bola Indonesia 18 Mei 2016 08:34
Ditinggal Pergi Selamanya, Ini Curhatan Pacar Fahreza Jakmania
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 00:49
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 00:39
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 00:05
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 23:55
-
Liga Italia 23 Maret 2025 23:20
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 22:57
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...