M Nigara Sebut Imam Nahrawi Beda dengan Menpora Pendahulunya

M Nigara Sebut Imam Nahrawi Beda dengan Menpora Pendahulunya
Imam Nahrawi (c) Fitri Apriani
- Jika dibandingkan dengan para pendahulunya, M Nigara menilai bahwa Menpora Imam Nahrowi memiliki pendekatan yang berbeda. Hal tersebut berdasarkan pengalamannya selama menjadi wartawan sejak tahun 1979 silam.


"Sejak 1979 menjadi wartawan olahraga, saya menjadi saksi perjalanan dari satu Menpora ke Menpora yang lain. Dari mulai Abdul Gafur, Akbar Tanjung sampai Adhyaksa Dault, Andi Malarangeng, Roy Suryo hingga Iman Nahrawi. Baru di saat inilah  di mana aroma permusuhan justru dikibarkan pada para stake holder dunia olahraga," kata M Nigara kepada , Rabu (9/3).


Menurutnya, Alih-alih membawa harapan perbaikan, Menpora saat ini justru asyik dengan caranya sendiri untuk mengurus kementeriannya. Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) justru dipakai sebagai senjata pamungkas untuk menghajar tokoh-tokoh olahraga yang tak disukai.


"Padahal UU SKN yang sudah dirancang sejak ketua KONI pusat Jendral TNI. Wismoyo Arismunandar itu dimaksudkan untuk menjaga marwah dunia olahraga dan para pelakunya, saat ini justru menjadi senjata yang mematikan," ujar wakil Komisi Banding PSSI tersebut.


"Tono Suratman dan La Nyala Mataliti, Ketua Umum KONI Pusat dan Ketua Umum PSSI yang sah dianggap sebagai musuh. Padahal, apa salahnya kedua tokoh itu? Bukankah keduanya justru baik langsung maupun tidak justru dapat membantunya mensukseskan kinerjanya?" tambahnya.


"Beredar rumor menpora menjagokan Marciano dan Joko Driyono, tetapi anggota justru menginginkan Tono dan La Nyala. Meski mengaku berjiwa demokrasi, bukan justru menerima, kapak permusuhan yang justru dikobarkan. Untuk itu, meski kewenangan ada pada presiden, saya mengimbau agar Menpora segera mundur atau dimundurkan oleh rakyat," tutupnya dengan nada tegas. [initial]


 (fit/asa)