
Bola.net - Tudingan bahwa kompetisi Indonesian Premier League tak lepas dari jerat konspirasi pengaturan juara membuat jengah PT. Liga Prima Indonesia Sportindo (PT. LPIS) sebagai penyelenggara kompetisi.
Head of Competition PT. LPIS, Hendriyana, menegaskan bahwa kabar yang beredar itu sepenuhnya tidak benar.
“Tidak ada sama sekali namanya konspirasi itu. Semen Padang, Persepar, dan klub lain yang disebut diatur menjadi juara, murni atas prestasi mereka sendiri,” tegas Hendriyana.
Pernyataan senada juga sempat dilontarkan CEO PT. LPIS, Widjajanto melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya. “Para sedulur, reformasi lahir untuk tegak integritas. Jika ada match fixing (pengaturan skor) maka LPIS dan PSSI tidak akan segan untuk tindak,” tulis pria kelahiran Surabaya, 23 Februari 1970 ini.
Meski menampik tudingan adanya konspirasi, PT. LPIS tak mengelak bahwa masih ada kekurangan-kekurangan yang membuat kompetisi belum sempurna, bahkan bisa jadi alasan utama yang membuat ada isu konspirasi di kompetisi.
Masalah wasit misalnya. Kualitas yang buruk dari sang pengadil diakui oleh Hendriyana. Menurutnya, hal ini bisa berimbas pada tudingan dari klub yang merasa dirugikan. Tapi, dia menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh wasit.
"Yang jelas, kesalahan-kesalahan itu bukan hal yang disengaja untuk mengatur hasil pertandingan. Saat ini, sudah tidak ada lagi yang seperti ini. Tidak laku!" dia menegaskan. (den/end)
Head of Competition PT. LPIS, Hendriyana, menegaskan bahwa kabar yang beredar itu sepenuhnya tidak benar.
“Tidak ada sama sekali namanya konspirasi itu. Semen Padang, Persepar, dan klub lain yang disebut diatur menjadi juara, murni atas prestasi mereka sendiri,” tegas Hendriyana.
Pernyataan senada juga sempat dilontarkan CEO PT. LPIS, Widjajanto melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya. “Para sedulur, reformasi lahir untuk tegak integritas. Jika ada match fixing (pengaturan skor) maka LPIS dan PSSI tidak akan segan untuk tindak,” tulis pria kelahiran Surabaya, 23 Februari 1970 ini.
Meski menampik tudingan adanya konspirasi, PT. LPIS tak mengelak bahwa masih ada kekurangan-kekurangan yang membuat kompetisi belum sempurna, bahkan bisa jadi alasan utama yang membuat ada isu konspirasi di kompetisi.
Masalah wasit misalnya. Kualitas yang buruk dari sang pengadil diakui oleh Hendriyana. Menurutnya, hal ini bisa berimbas pada tudingan dari klub yang merasa dirugikan. Tapi, dia menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh wasit.
"Yang jelas, kesalahan-kesalahan itu bukan hal yang disengaja untuk mengatur hasil pertandingan. Saat ini, sudah tidak ada lagi yang seperti ini. Tidak laku!" dia menegaskan. (den/end)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 4 Juni 2012 16:10
-
Bola Indonesia 4 Juni 2012 15:09
-
Open Play 4 Juni 2012 10:35
-
Bola Indonesia 3 Juni 2012 23:06
-
Bola Indonesia 3 Juni 2012 19:06
LATEST UPDATE
-
Voli 20 Maret 2025 10:09
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:54
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:46
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 09:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:32
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...