LPIS Tak Bisa Bantu Pemain Korban Dualisme Manajemen PSIS

LPIS Tak Bisa Bantu Pemain Korban Dualisme Manajemen PSIS
PSIS Semarang
Bola.net - Nasib beberapa penggawa PSIS Semarang yang terombang-ambing, akibat konflik yang terjadi di manajemen mereka, nampaknya masih belum akan berubah dalam waktu dekat ini. PT. Liga Prima Indonesia Sportindo, sebagai penyelenggara kompetisi, mengaku tidak bisa berbuat apapun dalam hal ini.

Menurut Head of Competition PT. LPIS, Hendriyana, apa yang dialami beberapa penggawa PSIS Semarang ini merupakan urusan internal klub mereka.

"Kami tidak memiliki wewenang untuk masuk dan ikut campur," ungkapnya. "Namun, apabila mereka melapor pada kami mengenai hal ini, kami akan meneruskannya pada Komisi Disiplin PSSI untuk mereka selidiki."

Sebelumnya, beberapa pemain PSIS Semarang mengaku nasibnya 'digantung'. Mereka, secara sepihak, tidak lagi diajak berkomunikasi oleh pihak manajemen klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar tersebut. "Selain itu, kami juga tidak lagi menerima gaji. Terakhir, kami menerima gaji Maret lalu," ungkap salah seorang pemain, yang berposisi sebagai pemain belakang ini, mewakili rekan-rekannya.

Menurut pemain tersebut, dirinya dan beberapa pemain lain disingkirkan oleh manajemen setelah enggan membuat surat pernyataan yang berisi tidak lagi menginginkan Novel Al-Bakrie, mantan Direktur Operasional PSIS, berada di dalam manajemen. Manajemen, menurutnya, justru menyuruh para pemain tersebut untuk minta gaji langsung pada Novel.

Sementara itu, pernyataan ini tidak dibantah oleh Fandayani Soesilo. CEO PT. Setia Binanusa, yang merupakan investor PSIS Semarang ini, mengakui bahwa dia tidak lagi menggaji para pemain tersebut. "Kita hanya tidak mau ada orang membangkang, yang pada akhirnya akan merugikan kita. Saya yang menggaji, kok malah mereka ikut Novel?" ujar Fanda.

Fanda juga mengaku bahwa dirinya tidak pernah memutus kontrak para pemain, yang dianggap membangkang itu. "Para pemain itu sendiri yang memutus kontrak mereka, dengan mengikuti pihak yang bertentangan dengan manajemen. Itu adalah pilihan mereka sendiri. Semua orang memang memiliki  pilihan sendiri," tandasnya.  (den/row)