
Bola.net - Persik Kediri kembali buka suara soal lanjutan Shopee Liga 1 2020 yang bakal kembali dihelat mulai 1 Oktober mendatang. Macan Putih, julukan Persik Kediri, menyebut masih memendam keresahan karena belum adanya kepastian soal sejumlah hal yang mereka pertanyakan sebelumnya.
Presiden Klub Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih, mengakui bahwa ada kekhawatiran yang masih menyelimuti klub sebelum kompetisi bergulir. Setidaknya, menurut ia, ada empat hal yang membuat resah.
"Kami perlu mengungkapkan keresahan itu karena Persik ingin kompetisi nanti berjalan lancar dengan regulasi yang jelas,” kata Hakim, dalam rilis yang didapat Bola.net.
Advertisement
Salah satu keresahan Persik Kediri adalah soal renegosiasi kontrak antara klub dengan pemain dan pelatih. Hakim mengatakan, PSSI dan PT LIB perlu mengantisipasi jika tiba-tiba kompetisi lanjutan berhenti di tengah jalan. Sementara, klub sudah melakukan renegosiasi dan pembayaran kontrak sesuai kesepakatan.
"Karena sekali lagi, kita tidak bisa memprediksi pandemi Covid-19 kapan berakhir. Khawatir liga berhenti lagi,” ujarnya.
Kedua, lanjut Hakim, adalah soal siapa yang bakal menanggung ketika ada pemain atau ofisial yang dinyatakan reaktif atau positif Covid-19. Ia menegaskan bahwa tak ada yang menginginkan hal tersebut terjadi. Namun, menurut Hakim, PT LIB perlu memikirkannya dengan matang.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Hak Komersial
Selain itu, Hakim juga menyoroti soal hak komersial klub. Sejak awal, menurutnya, Persik mengusulkan agar setiap klub menerima Rp 1,2 sampai Rp 1,5 miliar per bulan. Bukan Rp 800 juta.
"Kami punya hitung-hitungan angka hak komersial," tukasnya.
Hakim menyebut bahwa perhitungan Persik berdasar jumlah kapasitas rata-rata stadion di Indonesia dan harga tiket pertandingan. Dia menyebut, kapasitas rata-rata stadion sebanyak 25.600 penonton dengan harga tiket Rp 50 ribu per orang.
"Setelah itu, dikalikan beberapa pertandingan kandang yang tersisa. Ketemunya jadi Rp 19,2 miliar," ujarnya.
Kemudian, jika diasumsikan stadion terisi separuh kapasitasnya, pendapatan yang diperoleh menjadi Rp 9,6 miliar. "Lalu, setelah dibagi 8 bulan, jadi Rp 1,2 miliar. Itu dasar perhitungannya," Hakim menjabarkan.
Protokol Kesehatan
Terakhir, Hakim menagih regulasi protokol kesehatan dari penyelenggara liga. Pasalnya, sejauh ini, klub belum menerima prosedur tetap tersebut.
Mengingat klub akan menggelar latihan perdana di tengah pandemi awal bulan ini, Hakim berharap protokol kesehatan bisa disampaikan kepada klub secepatnya.
"Kami ingin panduan protokol kesehatan menjadi bagian penting dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19," tutupnya.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 1 Juli 2020 12:18
Manajemen Persik Kediri Hargai Keputusan PSSI Soal Kompetisi
-
Tim Nasional 30 Juni 2020 18:54
Dinakhodai Indra Sjafri, Ini Timnas Indonesia Impian Joko Susilo
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 23:59
-
Asia 21 Maret 2025 23:58
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:55
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:46
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:21
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:04
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...