Legenda Pinggir Lapangan Persebaya Berpulang

Legenda Pinggir Lapangan Persebaya Berpulang
MC laga Persebaya, Supangat berpulang (c) AFP
- Keluarga besar Persebaya Surabaya sedang berduka. Mereka kehilangan master of ceremony (MC) pertandingan yang sudah mengawal ribuan laga Bajul Ijo selama puluhan tahun. Kamis (5/11) dini hari tadi, tersiar kabar bahwa Supangat telah pulang ke Rahmatullah.


Meski bukan berasal dari kalangan pemain, nama adalah legenda di Persebaya. 'Titel' yang ia sandang adalah 'legenda pinggir lapangan'. Ia sudah mengawal pertandingan Persebaya sejak masih aktif sebagai penyiar Radio Gelora Surabaya (RGS).


Supangat sudah hampir 40 tahun menjadi MC pertandingan Bajul Ijo. Stadion Gelora 10 Nopember seolah menjadi rumah kedua bagi pria yang meninggal di usia 65 tahun. Saking cintanya terhadap sepakbola Surabaya, rumah yang didiaminya hingga akhir hayat, berada di sebelah kiri persis Stadion Tambaksari.


"Pak Pangat adalah legenda. Saya sudah tahu dan kenal beliau sejak masih jadi penonton di Tambaksari, jadi pemain sampai menjadi pelatih," ucap Ibnu Grahan, mantan pemain dan pelatih Persebaya.


Wawasannya yang luas tentang Persebaya membuat Supangat kerap dijadikan narasumber oleh sejumlah wartawan, maupun kalangan mahasiswa yang akan membuat tugas akhir. Semua pasti sepakat bahwa Supangat ialah perpustakaan berjalan.


"Mulai sejarahnya Persebaya sampai sejarah Bonek, beliau tahu. Kalau mau memperkaya data tentang, Pak Pangat bisa menjadi solusinya," terang Kuntoro Rido, salah seorang jurnalis olahraga di Kota Pahlawan.


Kabar meninggalnya Supangat juga dibenarkan oleh mantan dokter tim Persebaya, dr Heri Siswanto. Kepala salah satu Puskesmas di Surabaya ini cukup kaget saat mendengar kabar duka tentang Supangat.


"Saya tidak pernah mendengar keluhan dari beliau. Jadi saya juga tak tahu beliau sakit apa," ungkap pria berambut perak ini. Rencananya Almarhum Supangat akan dimakamkan, Kamis pagi ini pukul 09.00 WIB. (faw/pra)