Lebih Dekat dengan Robert Alberts dan Legiun Belanda di 'Persib BanDutch'

Lebih Dekat dengan Robert Alberts dan Legiun Belanda di 'Persib BanDutch'
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts (c) Bola.com/Erwin Snaz

Bola.net - Persib Bandung musim ini mendapatkan julukan yang unik, yakni 'Persib BanDutch'. Itu tak lepas dari komposisi skuadnya yang sangat kental dengan aroma Belanda.

Ada Ezra Walian, Marc Klok, Geoffrey Castillion, dan Nick Kuipers. Tak ketinggalan pula pelatih mereka, Robert Rene Alberts.

Ezra dan Klok kini statusnya sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Namun, aroma Belanda tetap melekat di tubuh tim berjulukan Maung Bandung ini.

Mendapat julukan baru "Persib BanDutch", Robert Alberts pun mengaku sangat senang. Meski begitu, dia memastikan perekrutan pemain asal Belanda atau keturunan Belanda bukan hal yang disengaja.

Semua itu, menurut Robert, karena memang sesuai dengan kebutuhan tim semata. Kebetulan juga, empat pemain kelahiran Belanda sangat tertarik menjadi kekuatan Persib.

Mari mengenal lebih dekat para personel Persib Bandung musim ini yang berstatus warga negara Belanda.

1 dari 3 halaman

Robert Rene Alberts

Robert Rene Alberts

Robert Alberts di sesi latihan Persib Bandung (c) Bola.com/Yoppy Renato

Karier Robert Alberts sebagai pelatih di Indonesia diawali pada tahun 2009-2010. Saat itu, Robert menangani Arema. Kedatangan pelatih kelahiran Amsterdam, 14 November 1954 itu langsung menggebrak kompetisi tertinggi di Tanah Air.

Robert mampu membawa Arema jadi juara Liga Indonesia 2019-2010 dan runner-up Piala Indonesia 2010. Pencapaiannya bersama Arema Malang membuat klub-klub di Indonesia mulai meliriknya.

PSM Makassar pun menjadi pelabuhan kedua Robert Albert dalam meniti kariernya di Indonesia pada musim 2010/2011. Lepas dari PSM, pelatih yang kini berusia 66 tahun ini dipercaya menjadi pelatih Sarawak FA, Malaysia (2011/2015).

Kembali ke Tanah Air, Robert pun kembali menangani PSM Makassar dari 2016-2019. Bersama PSM, Robert cukup membawa tim berjulukan Juku Eja itu tidak terlalu buruk.

Da bahkan mampu membawa pemain-pemain asal Belanda yang kualitasnya cukup bagus ke tubuh PSM Makassar, satu diantaranya Marc Klok dan Wiljan Pluim.

Kepiawaian Robert Alberts dalam meracik tim membuat manajemen Persib Bandung tertarik mendatangkannya. Musim 2019, Robert resmi menjadi arsitek Maung Bandung hingga saat ini setelah Miljan Radovic asal Montenegro mundur lantaran harus menempuh lisensi kepelatihan di negaranya.

2 dari 3 halaman

Geoffrey Castillion

Geoffrey Castillion

Striker Persib Bandung, Geoffrey Castillion (c) Bola.com/Erwin Snaz

Pemain kelahiran Amstedam, Belanda, 25 Mei 1991 ini sengaja didatangkan pelatih Robert Alberts jelang Liga 1 2020 untuk menambah daya gedor Maung Bandung.

Ia ditandemkan bersama Wander Luiz asal Brasil dan cukup menjanjikan. Duet Castillion - Luiz menjadi ancaman setiap lawan yang dihadapinya.

Duet Castillion - Luiz terbukti membuat Persib berada di puncak klasemen Liga 1 2020 dengan menyarangkan 7 gol dari tiga pertandingan. Sayang, di musim 2020 Liga terhenti.

Ketajaman Castillion pun hanya terlihat dalam tiga pertandingan resmi dengan menyumbang dua gol, masing-masing ia cetak saat lawan Persela Lamongan dan saat lawan PSS Sleman.

Terhentinya Liga 1 2020 membuat pemain dengan tinggi 1.91 meter itu dipinjamkan ke klub Serie C Liga Italia, Como 1907 selama enam bulan. Namun, kabarnya Castillion minim bermain karena mengalami cedera.

Ia pun kembali ke Persib untuk menatap Liga 1 2021/2022 yang kemungkinan besar mulai digulirkan pada Agustus 2021.

3 dari 3 halaman

Nick Kuipers

Nick Kuipers

Nick Kuipers (c) Bola.com/Erwin Snaz

Bek tangguh dengan tinggi 1,90 meter ini didatangkan Robert Alberts pada awal musim 2019. Pemain kelahiran Maastricht, Belanda, 8 Oktober 1992 ini mampu membuat lini pertahanan Maung Bandung sangar.

Bagi Nick Kuipers, Persib tim pertamanya dalam mengawali kariernya di Indonesia. Sebelum ke Persib, karir Nick Kuipers lebih banyak di negaranya, Belanda, yakni di MVV Maastrich pada musim 2010-2017.

Di Maastricht, Nick cukup diandalkan. Ia tampil dalam 150 kali dan melesakan empat gol. Kemudian musim 2017-2019 Nick pindah ke ADO Den Haag dan main 18 kali serta menyumbang satu gol.

Dari ADO Den Haag ia dipinjamkan ke FC Emmen. Namun, bersama Emmen tidak terlalu berperan. Ia pun resmi menjadi kekuatan Persib dan sudah tampil 17 kali dengan menyumbang dua gol.

Sayangnya, pada musim 2020 Liga 1 harus terhenti karena force majeur akibat pandemi COVID-19. Meski dihentikan selama satu tahun lebih, bek asing bernomor punggung 2 di Persib ini tetap bertahan untuk menatap Liga 1 2021/2022.

Disadur dari: Bola.com/Erwin Snaz/Wiwig Prayugi

Published: 5 Juli 2021