Larangan Suporter Tandang pada Piala Presiden 2024 Bisa jadi Hal Kontraproduktif

Larangan Suporter Tandang pada Piala Presiden 2024 Bisa jadi Hal Kontraproduktif
Piala Presiden 2024 (c) Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Sekretaris Jenderal Pengurus Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PNSSI), Richard Achmad Supriyanto, angkat bicara soal adanya larangan suporter tandang pada ajang Piala Presiden 2024. Menurutnya, larangan ini justru akan menjadi hal yang kontraproduktif.

Menurut Richard, adanya suporter tandang memiliki dampak positif. Salah satunya, konflik antarsuporter bisa diredam dengan adanya suporter tandang nini.

"Laga tandang ini adalah ajang silaturahmi antarsuporter," kata Richard, kepada Bola.net.

Sebelumnya, perwakilan PNSSI sempat mengungkapkan harapannya agar larangan suporter tandang bisa dihapus pada ajang Piala Presiden 2024. Mereka menilai, ajang Piala Presiden 2024 merupakan momen bagus untuk memperbolehkan lagi suporter tandang.

Menurut PNSSI, Piala Presiden bisa dijadikan ajang uji coba bagi suporter tandang. Dalam ajang ini bisa ditakar apakah larangan suporter tandang masih diperlukan atawa tidak.

Namun, harapan ini kandas. Pasalnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah menegaskan bahwa pada ajang ini, suporter tandang

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.a

1 dari 2 halaman

Berharap Bisa Tetap Tandang

Richard mengungkapkan asa PNSSI dan suporter agar larangan mendampingi tim tandang bisa dicabut pada Piala Presiden 2024 ini. Menurutnya, mereka akan berkoordinasi dengan semua pihak agar proses tandang ini tak menimbulkan dampak negatif.

"Teman-teman ingin tetap away pada Piala Presiden ini," ucap Richard.

"Dalam prosesnya, kami tetap akan berkoordinasi dengan tim dan panpel tuan rumah," sambungnya.

2 dari 2 halaman

Kekhawatiran Berlebih PSSI

Lebih lanjut, Richard menilai bahwa kekhawatiran PSSI bahwa ada potensi konflik antarsuporter, yang akan terjadi seiring dengan diperbolehkannya suporter mendampingi timnya dalam laga tandang, merupakan kekhawatiran berlebihan. Ia justru khawatir pelarangan suporter tandang ini justru akan memicu masalah baru.

"Saya kira, kekhawatiran berlebihan itu hanya karena asumsi PSSl saja," tukas Richard.

"Justru, adanya pelarangan away akan (memicu) banyak hal-hal yang tidak kita inginkan," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)