Laga Arema Kontra Persib Bandung Diwarnai Pelemparan, Panpel Gelar Evaluasi

Laga Arema Kontra Persib Bandung Diwarnai Pelemparan, Panpel Gelar Evaluasi
Duel antara pemain muda Arema FC, Feby Eka Putra, dan bek senior Persib Bandung, Supardi Nasir, kala kedua tim bertemu di pekan kedua Shopee Liga 1 2020 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (8/3/2020). (c) Bola.com/Iwan Setiawan

Bola.net - Insiden pelemparan yang masih terjadi pada laga antara Arema FC dan Persib Bandung mengundang keprihatinan panitia pelaksana laga (Panpel) Arema FC. Mereka berencana akan menggelar evaluasi terkait insiden pelemparan ke area pertandingan ini.

"Kami akan melakukan evaluasi soal ini," kata Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, usai laga.

"Kami akan mencari penyebab masih masuknya botol-botol yang digunakan dalam insiden pelemparan ke area pertandingan ini," sambungnya.

Menurut Haris, panpel juga akan melakukan evaluasi pada para pedagang asongan di dalam stadion dan para portir yang menjaga gerbang stadion. Panpel, sambungnya, ingin mengetahui asal barang-barang yang digunakan dalam pelemparan tersebut.

"Kami ingin mencari sebab kebocoran ini," tuturnya.

Sebelumnya, sempat terjadi insiden pelemparan pada laga antara Arema FC dan Persib Bandung. Pelemparan dalam laga yang dihelat di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Minggu (08/03) ini terjadi beberapa kali. Yang paling masif, pelemparan terjadi kala laga usai.

Paling tidak, ada dua hal yang membuat pelemparan ini terjadi. Selain karena hasil yang tak sesuai ekspektasi, pelemparan juga terjadi karena ketidakpuasan suporter pada keputusan-keputusan wasit.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Ajak Aremania Kembali ke Jati Diri

Lebih lanjut, Haris menyebut aksi pelemparan ini rentan berbuah sanksi. Sanksi ini, sambung pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dispora Kabupaten Malang tersebut, bakal sangat memberatkan keuangan Arema.

Karenanya, Haris meminta agar Aremania bisa menahan diri dan tak melakukan hal serupa. Ia pun mengajak Aremania kembali ke jati diri mereka sebagai suporter terbaik.

"Kita pernah jadi suporter terbaik. Tolong kita kembali ke muruah tersebut," tandasnya.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)