La Nyalla Jadikan Penegakan Hukum Sebagai Panglima di PSSI

La Nyalla Jadikan Penegakan Hukum Sebagai Panglima di PSSI
Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti (c) Antok
- PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mahmud Matalitti membuktikan tekad mereka untuk menjadikan penegakan hukum sebagai panglima di tubuh organisasi sepakbola tersebut. Hal tersebut, dibuktikan dengan memberikan hukuman terkait kasus sepakbola gajah yang melibatkan PSS Sleman dan PSIS Semarang pada babak delapan besar Kompetisi Divisi Utama, 26 Oktober 2014 silam.


Terbaru Komdis PSSI mengeluarkan hukuman kepada mantan Manajer PSS Sleman, . Ia mendapat hukuman berat dari Komdis PSSI berupa larang beraktivitas seumur hidup dalam sepak bola di lingkungan PSSI.


Hal tersebut menurut Ketua Komdis PSSI, Ahmad Yulianto, menjadi bukti jika Komdis PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mahmud Mattalitti bersikap tegas dalam menegakkan kebenaran hakiki.


Selain Supardjiono, Komdis PSSI juga memvonis tiga orang lain, yakni mantan pelatih Persipur Purwodadi Gunawan, mantan pelatih Persegres Gresik Agus Yuwono dan BS alias Bambang Suryo, seseorang yang mengungkap match fixing di sepak bola Indonesia.


Ketiganya dianggap membuat gaduh setelah mengeluarkan pernyataan di media terkait adanya penyuapan dan pengaturan skor di sepak bola Tanah Air. Gunawan dan Bambang Suryo dihukum seumur hidup, sedangkan Agus Yuwono divonis lima tahun tak boleh beraktivitas dalam sepak bola.


"BS dan Gunawan yang katanya ingin membantu PSSI mengungkap judi dan rantai match fixing, tapi ternyata berbohong. Sampai sekarang, tidak membantu. Sedangkan Agus Yuwono sudah dipanggil, tapi sampai sekarang juga tidak datang," tutupnya. [initial]

 (esa/asa)