
Bola.net - Pertemuan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti dengan Presiden FIFA, Sepp Blatter ketika Kongres AFC di Bahrain belum lama ini, masih menjadi pertanyaan bagi sejumlah kalangan.
Sebab selama ini, hanya ada surat, tapi tidak diketahui persis apa yang terjadi. La Nyalla mengungkapkan jika pihaknya menyampaikan semua hal yang terjadi di Indonesia.
Apalagi seharusnya, Indonesia sudah mendapatkan sanksi dari FIFA, begitu PSSI dibekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada 17 April lalu.
"Sebab, di situ ada intervensi. Perlu diingat, yang Menpora tidak tahu adalah dia beranggapan jika PSSI dibekukan, maka kepengurusan PSSI yang ada saat ini tidak berlaku. Otomatis di-suspend juga oleh FIFA, padahal tidak begitu," terang La Nyalla.
"Saya tanya ke FIFA, mereka justru mengakui kepengurusan saya. Mereka malah menyatakan single majority. Angka saya 92 suara, sementara saingan hanya 14. Kata BIatter, ini satu kekuatan besar untuk menyatukan sepakbola Indonesia. Itu yang disampaikan Blatter dan Shaikh Salman (Presiden AFC), bahwa kepengurusan saya tidak bisa diutak-atik sampai 2019," lanjutnya.
Sedangkan terkait sanksi yang akan diberikan FIFA untuk sepakbola Indonesia, diutarakan La Nyalla, masih bisa diupayakan dengan sejumlah catatan. Karena itu, La Nyalla terus berjuang supaya Menpora Imam segera mencabut pembekuan terhadap organisasi olahraga tertua di Indonesia tersebut.
"Saat Blatter menyatakan ini harus di-suspend, saya bilang jangan dulu. Nanti saya usahakan mengadakan pendekatan. Mereka kasih usul, kalau begitu PSSI tulis surat kepada Menpora. Ingatkan bahwa kalau sampai Indonesia disuspend, berarti Indonesia tidak bisa mengikuti SEA Games, Pra-Piala Dunia, menjadi tuan rumah U-16 dan tuan rumah U-19," pungkasnya. [initial]
(esa/pra)
Sebab selama ini, hanya ada surat, tapi tidak diketahui persis apa yang terjadi. La Nyalla mengungkapkan jika pihaknya menyampaikan semua hal yang terjadi di Indonesia.
Apalagi seharusnya, Indonesia sudah mendapatkan sanksi dari FIFA, begitu PSSI dibekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada 17 April lalu.
"Sebab, di situ ada intervensi. Perlu diingat, yang Menpora tidak tahu adalah dia beranggapan jika PSSI dibekukan, maka kepengurusan PSSI yang ada saat ini tidak berlaku. Otomatis di-suspend juga oleh FIFA, padahal tidak begitu," terang La Nyalla.
"Saya tanya ke FIFA, mereka justru mengakui kepengurusan saya. Mereka malah menyatakan single majority. Angka saya 92 suara, sementara saingan hanya 14. Kata BIatter, ini satu kekuatan besar untuk menyatukan sepakbola Indonesia. Itu yang disampaikan Blatter dan Shaikh Salman (Presiden AFC), bahwa kepengurusan saya tidak bisa diutak-atik sampai 2019," lanjutnya.
Sedangkan terkait sanksi yang akan diberikan FIFA untuk sepakbola Indonesia, diutarakan La Nyalla, masih bisa diupayakan dengan sejumlah catatan. Karena itu, La Nyalla terus berjuang supaya Menpora Imam segera mencabut pembekuan terhadap organisasi olahraga tertua di Indonesia tersebut.
"Saat Blatter menyatakan ini harus di-suspend, saya bilang jangan dulu. Nanti saya usahakan mengadakan pendekatan. Mereka kasih usul, kalau begitu PSSI tulis surat kepada Menpora. Ingatkan bahwa kalau sampai Indonesia disuspend, berarti Indonesia tidak bisa mengikuti SEA Games, Pra-Piala Dunia, menjadi tuan rumah U-16 dan tuan rumah U-19," pungkasnya. [initial]
Jangan Lewatkan!
- Dituduh Lakukan Intimidasi Terhadap Jokdri, Ini Jawaban La Nyalla
- Tim Transisi Terbentuk, PSSI Tetap Jalankan Program Kerja
- PT LI Ternyata Pernah Berutang ke La Nyalla dan Nirwan Bakrie
- Iming-imingi Persipura dan Persib Bonus, PSSI Sebut Badai Pasti Berlalu
- La Nyalla: Sesuai UU Pelaksana Kompetisi Adalah PSSI
- La Nyalla: Semua Klub QNB League Sepakat Ikut PSSI
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 9 Mei 2015 18:41
-
Bola Indonesia 9 Mei 2015 18:37
-
Bola Indonesia 9 Mei 2015 18:23
LATEST UPDATE
-
Otomotif 24 Maret 2025 14:22
-
Piala Dunia 24 Maret 2025 14:21
-
Piala Dunia 24 Maret 2025 14:16
-
Liga Inggris 24 Maret 2025 14:15
-
Piala Dunia 24 Maret 2025 14:13
-
Piala Dunia 24 Maret 2025 14:11
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...