
Bola.net - - Walau namanya kurang berkibar di kalangan pemilik suara, Kurniawan Dwi Yulianto ternyata masih menjadi pilihan utama masyarakat umum untuk menjadi Ketua Umum PSSI. Terbukti, dalam jajak pendapat (polling) yang diadakan Save Our Soccer (SOS) nama salah satu legenda hidup sepakbola Indonesia ini berada di posisi teratas.
Dalam polling yang diadakan selama 24 jam, sejak Rabu pukul 06.53 sampai Kamis (09/11) pukul 06.53 WIB, nama Kurniawan mengungguli Moeldoko, Edy Rahmayadi maupun Erwin Aksa. Kurniawan mampu memikat hati 82 persen dari 823 responden polling ini.
Di urutan kedua, Moeldoko mendapat 10 persen suara. Edy Rahmayadi, yang merupakan kandidat terkuat, berada di posisi ketiga dengan raihan 5 persen suara. Sementara, Erwin Aksa berada di posisi empat dengan tiga persen suara dari 823 responden.
Menurut Koordinator SOS, Akmal Marhali, ada beberapa makna di balik keunggulan Kurniawan. Salah satunya, Kurus -sapaan karib Kurniawan- merupakan sosok yang sangat lekat dengan sepakbola. Hal ini, sambung mantan jurnalis tersebut, bisa diartikan bahwa publik ingin sepakbola dipegang orang yang pernah berkecimpung di sepakbola itu sendiri.
"Publik berharap sepakbola dipegang sosok yang tahu permainan dan intriknya. Sosok yang tahu segalanya tentang bobroknya sepakbola Indonesia," ujar Akmal.
"Kedua, Kurniawan menjadi ikon harapan publik bahwa mereka menginginkan benar-benar ada perubahan di sepakbola Indonesia. Bahkan, ada pesan untuk potong satu generasi di PSSI," sambungnya.
Lebih lanjut, Akmal juga memaparkan analisanya terkait posisi Moeldoko yang mampu mengungguli Edy Rahmayadi. Menurutnya, hal ini karena mantan Panglima TNI tersebut rajin berkampanye di media lewat pernyataan-pernyataannya yg dirilis dari sejumlah kejadian sepak bola selama sebulan ini.
"Program PSSI mendengar mendapatkan respon positif. Selain itu, Moeldoko diuntungkan dengan banyaknya publik yang tak tahu siapa orang-orang di belakangnya," tuturnya.
Sementara itu, Akmal juga membeber analisanya terkait posisi Edy Rahmayadi, yang hanya berada di posisi ketiga polling tersebut. Padahal, Presiden Direktur PS TNI tersebut dengan K-85 nya diunggulkan bakal melaju di Kongres PSSI 2016.
"Edy sejatinya merupakan sosok harapan publik untuk perubahan. Namanya lebih dulu muncul ke permukaan dibandingkan calon lainnya. Namun, ada kecenderungan elektabilitasnya turun," terang Akmal.
"Hal ini, ditengarai karena munculnya juru bicara, yang selama ini di mata publik dianggap sebagai bagian generasi gagal. Kedua, ada satu persepsi publik yang berubah pikiran karena paket kepengurusan bakal diisi orang-orang lama semua," tandasnya. (den/asa)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 17 Oktober 2016 11:44
-
Bola Indonesia 11 Oktober 2016 14:05
-
Bola Indonesia 10 Oktober 2016 19:01
Menpora Ingin Kongres PSSI Hasilkan Pengurus yang Cinta Sepakbola
-
Bola Indonesia 4 Oktober 2016 23:47
-
Bola Indonesia 5 September 2016 23:49
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 23 Maret 2025 03:32
-
Piala Dunia 23 Maret 2025 03:15
-
Liga Italia 23 Maret 2025 03:03
-
Liga Italia 23 Maret 2025 03:02
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 02:45
-
Liga Italia 23 Maret 2025 02:32
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...