Kurniawan DY Tertawa Melihat Polemik PSSI dan Pemerintah

Kurniawan DY Tertawa Melihat Polemik PSSI dan Pemerintah
Kurniawan Dwi Yulianto (c) Fitri Apriani
- Salah satu calon Ketua Umum (Ketum) PSSI, Kurniawan Dwi Yulianto menyayangkan adanya polemik lokasi penyelenggaraan Kongres Pemilihan yang baru saja terjadi antara pemerintah dan PSSI. Kurniawan berharap kedua pihak dapat bersinergi untuk kemajuan sepakbola tanah air.


Kongres Pemilihan PSSI sejatinya bakal digelar pada 17 Oktober 2016 di Makassar, namun mengalami penundaan dan pemindahan lokasi hingga 10 November 2016 di Jakarta. Kepastian penundaan ini didapat usai FIFA mengeluarkan surat perintah kepada PSSI pada Jumat (14/10) tengah malam.


"Ketawa melihat polemik pemerintah dengan PSSI. Artinya sudah deh kita kembalikan lagi kepada tujuan awal  mengurus sepakbola itu untuk apa, jangan ada kepentingan apapun," ujar Kurniawan kepada Bola.net di Kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Minggu (16/10).


Ada sembilan nama calon Ketum yang bakal memperebutkan kursi PSSI 1. Selain Kurniawan, ada mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko, Brigadir Jenderal (purn) Bernhard Limbong, Pangkrostad Letjen TNI Edy Rahmayadi, Djohar Arifin, Tonny Apriliani, Eddy Rumpoko, Erwin Aksa, dan Sarman El Hakim


"Saya sangat berharap sekali kedepannya pemerintah dan PSSI bisa bersinergi. Jangan ada lagi perbedaan," ungkapnya.


Lebih jauh, Kurniawan menyebut penundaan dan pemindahan lokasi Kongres Pemilihan tidak terlalu dia persoalkan. Sebab yang terpenting baginya adalah kongres bisa berjalan dengan sukses dan adil.


"Kalau buat saya pribadi dari awal saya bilang tidak ada kepentingan apa-apa. Jadi mau kapan dan mau dimanapun tempatnya tidak masalah, yang saya harapkan cuma fair play," tutup mantan pemain tim nasional (timnas) ini. (fit/dzi)