Kroni Marcio Souza di Kasus Matchfixing Pernah Berulah di Persebaya

Kroni Marcio Souza di Kasus Matchfixing Pernah Berulah di Persebaya
Saleh Ismail Mukadar (c) Fafa Wahab
- Saleh Ismail Mukadar mengaku tak heran dengan ditangkapnya Anderson da Silva dalam kasus matchfixing di Brasil. Pasalnya, menurut Saleh, Anderson pernah membuat ulah serupa kala memperkuat Persebaya Surabaya, beberapa waktu lalu.


"Saya sempat memakai jasanya untuk main di Persebaya," ujar Saleh, yang waktu itu menjadi Ketua Umum Persebaya Surabaya.


"Namun, waktu dia ketahuan jadi koordinator pengatur skor untuk kekalahan Persebaya, saya tendang pergi," sambungnya.


Sebelumnya, reputasi sepakbola Indonesia kembali tercoreng. Pasalnya dua alumni kompetisi sepakbola Indonesia, Marcio Souza dan Anderson da Silva, diringkus kepolisian Brasil. Mereka berdua, dan beberapa orang lainnya, ditangkap karena terlibat sindikat match fixing, yang juga melibatkan bandar judi asal Indonesia, Malaysia dan Cina.


Menurut Saleh, ia sebelumnya tak tahu reputasi pemain asal Brasil tersebut. Namun akhirnya hal ini terbongkar karena ia gagal menyuap Takatoshi Uchida, yang merupakan rekan Anderson di lini belakang Persebaya.


Saleh menyebut, di Persebaya, ada empat pemain yang menjadi komplotan Anderson da Silva. Dua pemain berposisi sebagai penyerang, seorang merupakan fullback, sementara, seorang lagi berposisi sebagai penjaga gawang.


"Besar nilai suap adalah Rp 5juta per orang bila kita tandang kalau home angka itu untuk seri," tutur Saleh.


Lebih lanjut, Saleh menegaskan fenomena ini tak hanya terjadi di Persebaya. Menurut penuturan Silva padanya, Saleh menyebut hal seperti ini terjadi di semua tim.


"Di setiap tim ada orang yang berperan seperti dia dengan masing-masing tim antara lima sampai tujuh orang, semua pemain inti," tandasnya. [initial]


 (den/dim)