Kritik FIFA, KPSN Minta PSSI Sadar

Kritik FIFA, KPSN Minta PSSI Sadar
Ketua KPSN, Suhendra Hadikuntono (c) Fitri Apriani

Bola.net - Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) menyoroti perlakuan FIFA terhadap Indonesia. Menurut Ketua KPSN, Suhendra Hadikuntono, FIFA selama ini selalu mengerdilkan peran Indonesia dalam hal ini PSSI.

Padahal menurut Suhendra, selama ini FIFA telah mendapatkan banyak keuntungan dari PSSI. Salah satunya dilihat dari jumlah penonton Piala Dunia di televisi di mana Indonesia berada di peringkat kedua.

Suhendra mengatakan, selama ini FIFA hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar untuk mendapatkan pundi-pundi uang. Dia membandingkan dengan peran FIFA dalam mengembangkan sepak bola Indonesia yang menurutnya masih belum terasa.

”Bayangkan, apa jadinya perhelatan Piala Dunia tanpa penonton Indonesia? Kita tidak menyadari secara statistik jumlah penonton sepak bola Indonesia merupakan yang terbesar kedua di dunia. Melihat sepak bola dunia sudah menjadi industri raksasa, lalu apa yang telah diberikan FIFA untuk perkembangan sepak bola Indonesia? Selama ini kita telah dikerdilkan atau dibonsai oleh FIFA,” ujar Suhendra di Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Suhendra menjelaskan bahwa kondisi tersebut tak lepas dari rendahnya nilai tawar PSSI dalam pergaulan sepak bola internasional. Dia menilai, pengurus PSSI selama ini seolah membiarkan kondisi itu berjalan tanpa adanya upaya untuk mengubah keadaan.

”Kita memandang FIFA seolah organisasi absolut, tidak pernah salah, tak tersentuh. Menurut saya pandangan itu salah besar. Penangkapan Sepp Blatter dan kroni-kroninya beberapa waktu lalu menunjukkan FIFA selama ini telah dikelola secara kotor, tidak profesional dan sarat korupsi,” kata Suhendra.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters

1 dari 1 halaman

KPSN Berharap PSSI Dipimpin Sosok Tepat

Oleh sebab itu, momentum pemilihan Ketua Umum (Ketum) PSSI yang akan digelar pada 2 November mendatang diharapkan dapat melahirkan kepengurusan yang lebih baik. Suhendra pun menegaskan bila keberadaan KPSN bukan untuk merecoki PSSI, melainkan supaya federasi sepak bola tertinggi di Indonesia itu mampu mengembalikan marwah persepak bolaan nasional di mata dunia.

”Kita harus menemukan sosok Ketua Umum PSSI yang mempunyai derajat berpikir tinggi dan bersih, serta mempunyai kemampuan dan niat baik untuk menaikkan posisi tawar Indonesia di kancah persepak bolaan internasional,” tuturnya.

”Kalau petinggi PSSI masih terkontaminasi virus mafia sepak bola dan PSSI hanya digunakan sebagai ladang untuk mengeruk uang, kita akan terus dibonsai dan dipandang sebelah mata oleh FIFA. Ujungnya, prestasi sepak bola kita tidak akan pernah bisa seperti yang kita harapkan," imbuh Suhendra.

(Bola.net/Fitri Apriani)