
Bola.net - Keinginan PSSI agar Timnas Indonesia dapat diperkuat oleh pemain asal kompetisi Indonesia Super League (ISL) tampaknya masih belum akan terwujud dalam waktu dekat. Pasalnya, anggota JC dari KPSI masih menginginkan tim bentukan KPSI yang tampil di Piala AFF 2012.
Selain itu, anggota JC dari KPSI juga tetap ingin timnas Indonesia dilatih oleh Alfred Riedl. Sementara pelatih yang ditunjuk PSSI, Nil Maizar hanya akan membantu tugas utama yang dipegang Riedl. Hal tersebut, mencuat dalam rapat lanjutan JC, di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (22/10) petang yang dihadiri oleh anggota JC dari pihak PSSI dan KPSI.
"Dalam pertemuan tadi memang tidak ada kata sepakat karena kami (KPSI) sepakat untuk tidak sepakat. Sebab, pihak JC dari PSSI tetap bertahan dengan pilihan bahwa Nil tetap menjadi pelatih kepala Timnas dan bukan Riedl," terang anggota JC dari pihak KPSI, Hinca Pandjaitan kepada Bola.net.
Keinginan yang sama juga disampaikan oleh anggota JC dari pihak KPSI lainnya, Togar Manahan Nero. Menurutnya, kualitas pelatih Timnas menentukan sejauh mana prestasi Timnas nantinya. "Kemajuan sebuah tim sepak bola di negara mana pun, hanya ditentukan pelatihnya. Karena itu, kami ingin Riedl yang menjadi pelatih dan Nil sebagai pendampingnya," ujar Togar Manahan Nero.
Jika hal tersebut dipatuhi PSSI, Togar menggaransi Indonesia tidak hanya berprestasi, melainkan mampu memperbaiki peringkat di FIFA. Pasalnya, Togar menilai bahkan rekam jejak prestasi yang dimiliki Riedl jauh lebih baik dibandingkan Nil Maizar. Dicontohkannya, Riedl berhasil membuat sejarah dengan membawa Vietnam lolos ke perempat final Piala Asia 2007. Belum lagi, Laos yang berhasil mengalahkan Indonesia di ajang SEA Games dengan skor 2-0. Terakbar, Riedl membawa Indonesia tampil gemilang di babak final Suzuki AFF Cup 2010.
"Ketika itu, peringkat Indonesia berada di 125. Usai ditinggal Rield, Indonesia terus melorot hingga ke-170. Sedangkan Nil, sebatas membawa Semen Padang menjuarai kompetisi Indonesian Premier League (IPL) musim 2011/2012," tuturnya.
"Kami khawatir, posisi Indonesia bisa lebih buruk lagi. Karena itu, jika Riedl menjadi pelatih dan dibantu Nil, kami yakin akan melahirkan sesuatu yang luar biasa," harapnya.
Diterangkan Togar, Riedl yang kini berada di Australia, rencananya akan datang ke Tanah Air pada 25 Oktober. Tujuannya, Riedl akan menggelar pertemuan empat mata dengan Nil untuk membahas dan menentukan para pemain yang akan tampil di Piala AFF.
"Kolaborasi keduanya akan berdampak positif. Apalagi, keduanya akan bekerja tanpa ada intervensi apapun. Kita memiliki subjektivitas bahwa Riedl yang tepat menjadi pelatih dan dibantu Nil Maizar," tutupnya. (esa/dzi)
Selain itu, anggota JC dari KPSI juga tetap ingin timnas Indonesia dilatih oleh Alfred Riedl. Sementara pelatih yang ditunjuk PSSI, Nil Maizar hanya akan membantu tugas utama yang dipegang Riedl. Hal tersebut, mencuat dalam rapat lanjutan JC, di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (22/10) petang yang dihadiri oleh anggota JC dari pihak PSSI dan KPSI.
"Dalam pertemuan tadi memang tidak ada kata sepakat karena kami (KPSI) sepakat untuk tidak sepakat. Sebab, pihak JC dari PSSI tetap bertahan dengan pilihan bahwa Nil tetap menjadi pelatih kepala Timnas dan bukan Riedl," terang anggota JC dari pihak KPSI, Hinca Pandjaitan kepada Bola.net.
Keinginan yang sama juga disampaikan oleh anggota JC dari pihak KPSI lainnya, Togar Manahan Nero. Menurutnya, kualitas pelatih Timnas menentukan sejauh mana prestasi Timnas nantinya. "Kemajuan sebuah tim sepak bola di negara mana pun, hanya ditentukan pelatihnya. Karena itu, kami ingin Riedl yang menjadi pelatih dan Nil sebagai pendampingnya," ujar Togar Manahan Nero.
Jika hal tersebut dipatuhi PSSI, Togar menggaransi Indonesia tidak hanya berprestasi, melainkan mampu memperbaiki peringkat di FIFA. Pasalnya, Togar menilai bahkan rekam jejak prestasi yang dimiliki Riedl jauh lebih baik dibandingkan Nil Maizar. Dicontohkannya, Riedl berhasil membuat sejarah dengan membawa Vietnam lolos ke perempat final Piala Asia 2007. Belum lagi, Laos yang berhasil mengalahkan Indonesia di ajang SEA Games dengan skor 2-0. Terakbar, Riedl membawa Indonesia tampil gemilang di babak final Suzuki AFF Cup 2010.
"Ketika itu, peringkat Indonesia berada di 125. Usai ditinggal Rield, Indonesia terus melorot hingga ke-170. Sedangkan Nil, sebatas membawa Semen Padang menjuarai kompetisi Indonesian Premier League (IPL) musim 2011/2012," tuturnya.
"Kami khawatir, posisi Indonesia bisa lebih buruk lagi. Karena itu, jika Riedl menjadi pelatih dan dibantu Nil, kami yakin akan melahirkan sesuatu yang luar biasa," harapnya.
Diterangkan Togar, Riedl yang kini berada di Australia, rencananya akan datang ke Tanah Air pada 25 Oktober. Tujuannya, Riedl akan menggelar pertemuan empat mata dengan Nil untuk membahas dan menentukan para pemain yang akan tampil di Piala AFF.
"Kolaborasi keduanya akan berdampak positif. Apalagi, keduanya akan bekerja tanpa ada intervensi apapun. Kita memiliki subjektivitas bahwa Riedl yang tepat menjadi pelatih dan dibantu Nil Maizar," tutupnya. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 20 Oktober 2012 08:03
-
Tim Nasional 20 Oktober 2012 00:11
-
Bola Indonesia 19 Oktober 2012 23:19
-
Bola Indonesia 19 Oktober 2012 23:10
-
Bola Indonesia 19 Oktober 2012 20:16
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 13:14
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 12:45
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 12:17
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 12:01
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:55
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:46
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...