Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Kembali Bertambah, Kini jadi 134 Orang

Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Kembali Bertambah, Kini jadi 134 Orang
Keadaan di dalam stadion Kanjuruhan pasca kerusuhan. (c) AP Photo

Bola.net - Korban meninggal dari Tragedi Kanjuruhan masih terus bertambah. Jumat (21/02) pagi, salah seorang korban luka berat dari tragedi yang terjadi usai laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya tersebut akhirnya mengembuskan napas terakhir.

Korban yang meninggal tersebut adalah Reyvano Dwi Afriansyah. Ia meninggal setelah 18 hari dirawat di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang.

Revano menjadi korban jiwa ke-134 dari Tragedi Kanjuruhan. Selain itu, tragedi ini juga menyebabkan ratusan orang lainnya luka-luka, baik berat maupun ringan.

Sementara itu, manajemen RSSA pun mengungkapkan rasa duka cita mereka terkait meninggalnya remaja berusia 17 tahun tersebut. Mereka menyebut bahwa Reyvano sudah berjuang selama 18 hari sebelum akhirnya harus mengembuskan napas terakhirnya.

"Ia langsung masuk ke ICU dengan kondisi napas yang tidak stabil. Selama 18 hari ini, kita berikan alat bantu napas dengan kondisi naik turun," ucap Kabid Pelayanan Medik RSSA Malang, dr. I Wayan Agung.

"Kita berjuang bersama almarhum selama 18 hari ini, tapi Allah menentukan kehendak lain. Ia dipanggil pada hari ini," sambungnya.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Alami Sejumlah Trauma

Lebih lanjut, Wayan pun membeber cedera yang diderita Reyvano. Menurutnya, siswa salah satu sekolah menengah kejuruan negeri di Kota Malang ini mengalami sejumlah cedera.

"Ia mengalami luka di kepala, luka di tulang dada, dan luka tulang clavicula. Selain itu, ia juga mengalami cedera di kepala," papar Wayan.

2 dari 2 halaman

Pasien ICU Tinggal Seorang

Wayan menyebut, saat ini pasien Tragedi Kanjuruhan yang berada di ICU RSSA tinggal seorang. Pasien berjenis kelamin perempuan tersebut bernama Novita.

"Kondisinya juga masih belum stabil. Masih memakai ventilator. Yang kemarin di ICU juga sudah ada yang keluar, turun ke High Care Unit. Selain itu, yang di ruang rawat biasa ada dua orang," ungkap Wayan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)