Korban Jiwa ke-133 Tragedi Kanjuruhan Meninggal Akibat Multiple Trauma

Korban Jiwa ke-133 Tragedi Kanjuruhan Meninggal Akibat Multiple Trauma
Pemakaman Andi Setiawan, korban ke-133 Tragedi Kanjuruhan (c) Bola.net/Dendy Gandakusumah

Bola.net - Penyebab kematian Andi Setiawan, korban meninggal ke-133 Tragedi Kanjuruhan, terungkap. Almarhum disebut meninggal akibat trauma di sejumlah organ tubuhnya.

Dokter Eko Novianto, dokter spesialis anestesi dan staff ICU RSSA, menyebut bahwa Andi Setiawan masuk ke ICU RSSA pada Minggu (02/10) pukul 03.00 dini hari. Waktu itu, kondisinya sudah kritis dan mengalami penurunan kesadaran.

"Didapati, ia mengalami cedera di sejumlah bagian tubuh. Multiple trauma," kata Eko.

"Pertama, ada memar di paru-paru. Kemudian ada patah tulang di tulang iga dan tulang paha kanan," sambungnya.

Menurut Eko, pihak RSSA sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat kondisi almarhum stabil. Namun, setelah 16 hari dirawat, almarhum Andi justru harus mengembuskan napas terakhirnya.

"Dalam pantauan kami, kondisinya selama 16 hari ini tidak stabil. Ia dalam kondisi kritis. Dari keparahan tersebut, pukul 13.20 hari ini kami nyatakan wafat," tutur Eko.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Beber Penyebab Trauma

Lebih lanjut, Eko angkat bicara ihwal adanya trauma di paru-paru korban. Menurutnya, hal ini tak lepas dari adanya multiple trauma yang dialami almarhum Andi Setyawan.

"Karena adanya multiple trauma," ungkap Eko.

"Kita lihat patah tulang iganya dan patah tulang di tempat lain kemungkinan karena trauma," tuturnya.

2 dari 2 halaman

Lakukan Sejumlah Tindakan

Eko pun membeber tindakan yang sudah dilakukan tim medis RSSA untuk memulihkan kondisi Andi. Yang pertama, mereka memberinya alat bantu pernapasan.

"Hal ini untuk menjamin ketersediaan suplai oksigen kepada paru-parunya akibat dari cedera," ucap Eko.

"Selain itu, ada tindakan-tindakan diagnostik untuk menentukan kondisi dan penyebab. Ada juga penanganan trauma, seperti penanganan cedera di pahanya," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)