Kontestasi Klub Terpopuler di ASEAN oleh AFC: Persija Ingin Dipilih secara Natural, bukan Karbitan

Kontestasi Klub Terpopuler di ASEAN oleh AFC: Persija Ingin Dipilih secara Natural, bukan Karbitan
Ferry Paulus (c) Fitri Apriani

Bola.net - Persija Jakarta masuk nominasi tim terpopuler di Asia Tenggara (ASEAN) versi konfederasi sepak bola Asia (AFC). Dalam daftar tersebut, Macan Kemayoran bersaing dengan sembilan klub lainnya.

Selain Persija, ada tiga klub asal Indonesia lainnya yang masuk nominasi yaitu Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan Arema FC. Sementara sisanya berasal dari Malaysia (Johor Darul Ta’zim, dan Perak FA), Vietnam (Hanoi FC, Hoang Anh Gia Lai), Thailand (Buriram United), dan Australia (Western Sydney Wanderers).

Proses pemilihannya melalui sistem voting di website AFC. Pemungutan suara dibuka sejak Selasa (22/12/2020), dan akan berakhir pada Jumat (25/12) pukul 12.00 WIB.

Meski demikian, Direktur Persija, Ferry Paulus memastikan bahwa pihaknya tidak akan mengerahkan secara khusus Pengurus Pusat (PP) The Jakmania untuk melakukan voting. Ia berharap ada kesadaran dari suporter bila ingin tim kesayangannya mendapat predikat sebagai klub paling populer di ASEAN.

”Persija tidak memobilisasi untuk voting ke siapapun termasuk ke The Jakmania. Kami berharap agar (terpilih) secara natural bukan karbitan, lagi-lagi yang terpenting justru reinforcement dan improvement dari klub yang paling dibutuhkan,” ujar Ferry, saat dihubungi Bola.net, Rabu (23/12).

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters

1 dari 1 halaman

Jadikan Momentum untuk Berinovasi

Ferry menuturkan, predikat sebagai bagian dari 10 tim populer di ASEAN versi AFC harus dijadikan motivasi bagi seluruh elemen di dalam tim untuk memajukan Persija. Sebab, akan menjadi sia-sia apabila tidak didukung dengan prestasi yang baik.

"Persija tidak boleh berpuas diri dengan predikat tersebut," tutur pengusaha asal Manado ini.

"Jstru harus dijadikan motivasi untuk terus berubah, berinovasi, dan terus meningkatkan standar kualitas klub, baik dari infrastruktur, manajemen, dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga target-target Persija dapat terukur untuk bisa dicapai,” imbuh Ferry.

(Bola.net/Fitri Apriani)