Kompetisi Bergulir Lagi, Ini Protokol Kesehatan yang Bakal Diterapkan Arema FC

Kompetisi Bergulir Lagi, Ini Protokol Kesehatan yang Bakal Diterapkan Arema FC
Ruddy Widodo (c) Fitri Apriani

Bola.net - Manajemen Arema FC membeber pandangan mereka soal protokol kelaziman baru (new normal) ketika kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020 kembali bergulir. Klub berlogo singa mengepal ini menyebut ada protokol-protokol yang harus dipenuhi sejak dari mess pemain sampai pertandingan.

"Protokol new normal harus diterapkan harus diterapkan sejak di mess pemain," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, menjawab pertanyaan Bola.net, Kamis (28/05).

Menurut Ruddy, seyogianya, di mess ada pembatasan kapasitas pemain dalam satu ruangan. Hal ini, sambungnya, sudah diterapkan manajemen Arema sejak pandemi Corona belum terjadi.

"Rata-rata, tiap kamar di mess diisi satu atau paling banyak dua orang," ucap Ruddy.

"Untuk kebersihan pun harus selalu dijaga. Mungkin bisa ada penyemprotan disinfektan secara rutin," sambungnya.

Selain soal tempat tinggal, protokol kelaziman baru ini juga diterapkan dalam sesi latihan. Bisa jadi, ketika kompetisi dihelat lagi, ada modifikasi dalam sesi latihan Arema.

"Bisa jadi mungkin latihan dibagi per kelompok, tidak langsung bersama seperti saat ini," tutur Ruddy.

"Bahkan, beberapa waktu lalu, Coach Mario Gomez (Pelatih Kepala Arema FC, red) mengatakan siap untuk menerapkan metode yang sudah dilakukan di Liga Tiongkok ini," ia menambahkan.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Pindah ke Jawa

Lebih lanjut, Ruddy pun menyebut sempat mengajukan usul terkait upaya meminimalisir risiko persebaran virus Corona pada acara rapat virtual antara PSSI dan klub-klub peserta Liga 1. Dalam kesempatan tersebut, ia mengusulkan agar kompetisi bisa dihelat di Pulau Jawa, Madura, dan Bali.

"Mayoritas klub peserta Liga 1 musim ini berkandang di Jawa, Madura, dan Bali. Sementara, ada lima klub yang berada di luar wilayah tersebut," tuturnya.

"Saya usul bagaimana lima klub ini bisa berkandang sementara di Jawa," ia menambahkan.

Menurut Ruddy, jika semua klub berada di wilayah Jawa, akan mempermudah manajemen risiko mereka. Klub-klub bisa menggunakan sarana transportasi bus dengan memanfaatkan akses tol Transjawa, yang saat ini sudah menghubungkan Pulau Jawa.

"Dengan menggunakan bus khusus tim, keamanan dan risiko terpapar virus Corona bisa diminimalisir," tandasnya.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)