
Bola.net - Komite Ad-Hoc Sinergis Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berharap dapat melahirkan penyusunan rencana strategis PSSI, seiring dengan penetapan visi tahun 2045. Dengan begitu, PSSI dapat berkontribusi pada 100 tahun Indonesia, sebagai a winning organization
"Bangunan utama untuk mencapai hal tersebut, adalah kompetisi dan pembinaan yang harus didukung. Kami akan mengidentifikasi mana stakeholder yang bisa mendukung PSSI untuk terjadinya wining competition, organitation, dan national team," terang Fritz Simanjuntak, anggota tim Ad-Hoc Sinergis PSSI.
Dalam penilaiannya, PSSI sudah banyak memberikan kontribusi positif, sebab banyak yang diperbuat. Karena itu, Fritz meminta semua pihak ikut membantu PSSI untuk fokus membangun winning organization.
"Karena itu, ayo kita bekerja, jangan menyerah dan berhenti berusaha serta selalu memperbaiki diri. Do something. Ingris saja, yang kompetisi paling mahal, Rp100 triliun, baru juara dunia satu kali. Yakni, pada tahun 1966.
Rahim Soekasah, yang juga anggota Ad-Hoc Sinergis PSSI menambahkan bahwa banyak hal yang perlu diperhatikan dari PSSI.
"PSSI sudah berbuat banyak sejak dulu. Membentuk tim Garuda 1, Primavera sudah dicoba walau hasil mungkin belum memuaskan. Tentu harus dari grassroots, youth development. Teknologi, bahkan media juga harus diperhatikan," imbuh mantan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) dan manajer Timnas Indonesia tersebut.
"Ada yang bilang, sepak bola teknik di lapangan. Tapi, itu bukan salah satunya. Sebab, asupan makanan dan gizi perlu diperhatikan dan juga fisik pemain. Infrastruktur juga menjadi hal penting. Ini tentu harus ada dukungan pemerintah daerah," pungkasnya. (esa/dzi)
"Bangunan utama untuk mencapai hal tersebut, adalah kompetisi dan pembinaan yang harus didukung. Kami akan mengidentifikasi mana stakeholder yang bisa mendukung PSSI untuk terjadinya wining competition, organitation, dan national team," terang Fritz Simanjuntak, anggota tim Ad-Hoc Sinergis PSSI.
Dalam penilaiannya, PSSI sudah banyak memberikan kontribusi positif, sebab banyak yang diperbuat. Karena itu, Fritz meminta semua pihak ikut membantu PSSI untuk fokus membangun winning organization.
"Karena itu, ayo kita bekerja, jangan menyerah dan berhenti berusaha serta selalu memperbaiki diri. Do something. Ingris saja, yang kompetisi paling mahal, Rp100 triliun, baru juara dunia satu kali. Yakni, pada tahun 1966.
Rahim Soekasah, yang juga anggota Ad-Hoc Sinergis PSSI menambahkan bahwa banyak hal yang perlu diperhatikan dari PSSI.
"PSSI sudah berbuat banyak sejak dulu. Membentuk tim Garuda 1, Primavera sudah dicoba walau hasil mungkin belum memuaskan. Tentu harus dari grassroots, youth development. Teknologi, bahkan media juga harus diperhatikan," imbuh mantan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) dan manajer Timnas Indonesia tersebut.
"Ada yang bilang, sepak bola teknik di lapangan. Tapi, itu bukan salah satunya. Sebab, asupan makanan dan gizi perlu diperhatikan dan juga fisik pemain. Infrastruktur juga menjadi hal penting. Ini tentu harus ada dukungan pemerintah daerah," pungkasnya. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 4 Maret 2015 22:26
-
Bola Indonesia 4 Maret 2015 22:23
-
Bola Indonesia 4 Maret 2015 21:49
-
Bola Indonesia 4 Maret 2015 21:46
-
Bola Indonesia 4 Maret 2015 21:42
Penggawa Arema Cronus Terpengaruh Kondisi Sepakbola Indonesia
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 06:45
-
Bola Indonesia 23 Maret 2025 06:32
-
Liga Italia 23 Maret 2025 06:30
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 06:15
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 06:02
-
Piala Dunia 23 Maret 2025 06:00
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...