
Bola.net - Anggapan PSMS Medan sudah lepas dari 40 klub dapat bantahan. Tepisan itu datang dari pengurus POR Bintang Utara dan Bintang Selatan, Sari Azhar Tanjung.
Ia mengatakan, sampai detik ini belum ada perubahan dalam AD/RT PSMS. Sesuai AD/RT itu, PSMS masih milik 40 klub.
AD/RT ini menjadi dasar 40 klub memilih Mahyono sebagai Ketua Umum (Ketum) PSMS periode 2015-2019. Mahyono lalu mundur pada 2017, dan mengembalikan mandat kepada klub.
Advertisement
"Sebetulnya klub ingin menggelar Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) setelah Mahyono mundur. Tapi saat itu PSMS sedang bersiap menghadapi Liga 1. Jadi klub sepakat agar periode kepengurusan diselesaikan," ujar Sari dalam rilis yang diterima Bola.net, Senin (13/7/2020).
Setelah periode kepengurusan berakhir 2019, klub menggelar RALB pada Januari 2020. Dari agenda tersebut, lantas terbentuk kepengurusan baru.
"Kenapa saat kepengurusan Mahyono dibilang sah, sekarang tidak. Padahal Mahyono juga dipilih klub. Kita hanya melanjutkan kepengurusan Mahyono yang telah berakhir. Tidak ada dualisme kepengurusan PSMS," ucap Sari.
Sari merasa kaget saat ada yang menyatakan 40 klub tidak lagi memiliki hak di PSMS. Ia menyatakan, anggapan itu tidak sesuai dengan manajemen organisasi atau perusahaan profesional.
"Sampai sekarang belum ada pertemuan mengenai pelepasan hak 40 klub di PSMS. Kalau berbicara perusahaan profesional, hingga detik ini tidak ada penjualan saham klub. Kok, tiba-tiba sekarang ada yang menyatakan PSMS bukan milik klub?" katanya.
Baca halaman berikutnya ya Bolaneters
Ada Buktinya
Kemudian mengenai peralihan 40 klub di bawah naungan Askot PSSI Medan, sampai sekarang juga belum pernah dibicarakan. "Misalnya beralihpun seharusnya klub masih memiliki saham di PSMS, bukan langsung hilang begitu," tutur Sari.
Menurut Sari, saat Anggaran Dasar disahkan pada 27 Februari 1955 dan Anggaran Rumah Tangga pada 12 Juni 1955, ada terdaftar 23 klub sebagai anggota PSMS. Kemudian pada 1977, telah terdaftar 40 klub sebagai anggota dan pemilik PSMS.
"Semua bukti sejarah itu ada. Sehingga jangan ada banyak oknum membangun opini," tegasnya.
Sari pun meminta agar jangan ada oknum yang berusaha memisahkan PSMS dengan klub secara ilegal. Klub tetap membuka diri untuk berbicara soal PSMS.
"Kalau memang ingin melepaskan hak klub di PSMS, mari duduk bersama. Berbicara secara organisasi atau perusahaan profesional. Kita contoh Persib atau Persija. Bukan dengan tiba-tiba melepaskan klub dari PSMS," imbuhnya.
(Bola.net/Fitri Apriani)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 18 Mei 2020 09:46
Cerita Riko Simanjuntak, Menutupi Kekurangan dengan Kelebihan
-
Bola Indonesia 20 Maret 2020 09:27
Menilik Sepak Terjang Klub-klub Sumatra dan Fenomena Persiraja
-
Bola Indonesia 13 Maret 2020 20:06
-
Bola Indonesia 21 Januari 2020 17:29
Ikut Latihan, Alfonsius Kelvan Selangkah Lagi Berseragam Persela
-
Bola Indonesia 20 Agustus 2019 09:02
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 12:01
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 11:56
-
Otomotif 20 Maret 2025 11:48
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 11:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 11:36
-
Piala Eropa 20 Maret 2025 11:36
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...