Kisah Arpani, Belajar Lari Cepat dari Kijang

Kisah Arpani, Belajar Lari Cepat dari Kijang
Arpani (c) Fitri Apriani
- Gelandang serang Pusamania Borneo FC (PBFC), Arpani dikenal sebagai pemain yang memiliki kecepatan. Tapi siapa sangka, jika kemampuannya larinya tersebut terinspirasi dari kecepatan lari Kijang.


Kijang merupakan hewan yang memang sering Arpani jumpai sewaktu kecil di kampung halamannya. Bahkan, dari Kijanglah pesepakbola 21 tahun itu bisa mendapatkan uang untuk mengisi sakunya pada masa kecil.


"Dulu waktu di kampung, saya sering kejar-kejar Kijang. Saya cari uang dengan cara kejar-kejar Kijang di hutan," ujar Arpani kepada , Kamis (24/3).


"Dari situ mungkin lari saya jadi cepat. Mengejar Kijang sendiri sudah saya lakukan sejak usia saya 10 tahun," tambahnya.


Bakat sepakbola yang dimiliki Arpani pun bisa dikatakan terlahir dari alam. Pasalnya, pesepakbola bernomor punggung 44 itu tidak pernah sekalipun masuk Sekolah Sepak Bola (SSB). Ia mengasah kemampuan mengolah bola dari kehidupan sehari-hari dari lingkungan sekitarnya.


Tapi, keberuntungan menghampiri jalan hidup Arpani. Jalan hidupnya berubah saat usianya masuk 19 tahun dan coba menekuni karir sebagai pemain sepakbola profesional. Arpani nekat ikut seleksi yang digelar oleh tim Mitra Kukar U-21 dan diterima.


"Saya di Mitra Kukar U-21 hanya bertahan dua tahun. Saat berusia 21 tahun, saya memilih pindah ke PBFC," ungkap Arpani.


Bersama Pesut Etam, karir Arpani terbilang mulus. Baru satu tahun bergabung dengan PBFC, ia mampu meraih dua gelar sekaligus, yakni trofi juara dan pemain muda terbaik turnamen Piala Gubernur Kaltim yang baru saja usai beberapa waktu yang lalu.


Menatap kompetisi musim ini yang kabarnya akan segera bergulir, Arpani pun tak ragu memasang target tinggi. "Saya ingin menjadi topskor dan pemain terbaik di Liga," pungkasnya. [initial]


 (fit/asa)