
Bola.net - Kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah duet Djohar Arifin Husin dan La Nyalla Mahmud Matalitti, dinilai sudah bisa mandiri. Hal tersebut, diutarakan Salmon Siagian, mantan Pengurus PSSI periode 2007-2011.
Bahkan, Salmon Siagian juga mengurai kekagumannya lantaran PSSI kini tidak tergantung pada bantuan pemerintah. Tidak pernah juga, meminta-minta donasi dari pemerintah.
Terkait dengan hal tersebut, Salmon Siagian menyayangkan jika pemerintah terus mencoba melakukan tekanan-tekanan pada PSSI, antara lain dengan membentuk Tim Sembilan yang dinilainya sangat tidak efektif. Apalagi, jika mengacu pada pengalaman sebelumnya, campur tangan pemerintah justru makin membuat kondisi PSSI tidak kondusif.
"Pemerintah sebaiknya tidak intervensi atau campur tangan dalam teknis kepengurusan. Cobalah telaah dengan bijaksana pengalaman-pengalaman dari campur tangan sebelumnya," ujar sosok bergabung di Bank Syariah Bukopin dan lawyer di Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman (Apersi).
Lebih jauh menurut Salmon Siagian, pasca penyatuan PSSI, kinerja organisasi terus membaik. Bahkan ditegaskannya, proses pembinaan yang dulu sempat terhenti, saat ini sudah mulai terlihat hasilnya.
Karena itu, terkait dengan kepengurusan PSSI 2015-2019, Salmon Siagian menguraikan harapannya agar kepengurusan mendatang benar-benar mampu memberikan perhatian penuh pada perkembangan organisasi dan pencapaian prestasi Timnas dari seluruh level usia.
"Kita sudah punya banyak Timnas. Kalaupun secara prestasi mungkin belum menggembirakan, kerja kerasnya harus lebih ditingkatkan," kata anggota Komite Alih Status PSSI periode 2007-2011 tersebut. (esa/dzi)
Bahkan, Salmon Siagian juga mengurai kekagumannya lantaran PSSI kini tidak tergantung pada bantuan pemerintah. Tidak pernah juga, meminta-minta donasi dari pemerintah.
Terkait dengan hal tersebut, Salmon Siagian menyayangkan jika pemerintah terus mencoba melakukan tekanan-tekanan pada PSSI, antara lain dengan membentuk Tim Sembilan yang dinilainya sangat tidak efektif. Apalagi, jika mengacu pada pengalaman sebelumnya, campur tangan pemerintah justru makin membuat kondisi PSSI tidak kondusif.
"Pemerintah sebaiknya tidak intervensi atau campur tangan dalam teknis kepengurusan. Cobalah telaah dengan bijaksana pengalaman-pengalaman dari campur tangan sebelumnya," ujar sosok bergabung di Bank Syariah Bukopin dan lawyer di Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman (Apersi).
Lebih jauh menurut Salmon Siagian, pasca penyatuan PSSI, kinerja organisasi terus membaik. Bahkan ditegaskannya, proses pembinaan yang dulu sempat terhenti, saat ini sudah mulai terlihat hasilnya.
Karena itu, terkait dengan kepengurusan PSSI 2015-2019, Salmon Siagian menguraikan harapannya agar kepengurusan mendatang benar-benar mampu memberikan perhatian penuh pada perkembangan organisasi dan pencapaian prestasi Timnas dari seluruh level usia.
"Kita sudah punya banyak Timnas. Kalaupun secara prestasi mungkin belum menggembirakan, kerja kerasnya harus lebih ditingkatkan," kata anggota Komite Alih Status PSSI periode 2007-2011 tersebut. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 5 Februari 2015 21:39
-
Bola Indonesia 5 Februari 2015 19:44
-
Bola Indonesia 5 Februari 2015 19:00
-
Bola Indonesia 5 Februari 2015 18:30
-
Bola Indonesia 5 Februari 2015 18:13
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 12:45
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 12:17
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 12:01
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:55
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:46
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:35
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...