Ketum The Jakmania Tekankan Perbaikan Sistem di PSSI daripada Polemik Calon Pengganti Iwan Bule

Ketum The Jakmania Tekankan Perbaikan Sistem di PSSI daripada Polemik Calon Pengganti Iwan Bule
PSSI (c) Fitri Apriani

Bola.net - Ketua Umum (Ketum) The Jakmania, Diky Soemarno angkat bicara soal sosok yang tepat memimpin PSSI menggantikan Mochamad Iriawan atau Iwan Bule. Baginya, siapa pun calon ketum PSSI, kalau sistem dalam organisasinya tidak diperbaiki maka tak akan ada yang berubah.

Oleh karena itu daripada berbicara soal individu yang pantas jadi ketum, Diky menyoroti PSSI sebagai organisasi yang berjalan melalui sistem. Menurutnya, sistem itu yang harus diperbaiki.

PSSI akan melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih ketum, wakil ketua umum (waketum), dan anggota komite eksekutif (exco) pada 16 Februari 2023. Sebelum itu pada 7 Januari 2023, bakal digelar Kongres Biasa dengan agenda memilih Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).

"Kalau pencalonan, saya siapa aja enggak masalah selama sistemnya dibenerin. Karena dari zaman Nurdin Halid sampai sekarang gak berubah-ubah," ujar Diky, dalam diskusi dan rilis survei nasional bertema ’Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI’, Minggu (13/11/2022).

"Jadi masalahnya itu di orang atau sebetulnya di sistem sih," katanya menambahkan.

1 dari 2 halaman

Tekankan Perubahan Sistem

Diky punya alasan mengapa lebih menekankan perubahan sistem dalam PSSI ketimbang berdebat soal siapa saja sosok yang pantas memimpin federasi tersebut. Sebab hanya dengan sistem yang bagus, sebuah organisasi akan berjalan lebih baik.

"Mau siapa pun orangnya (yang memimpin PSSI), kalau sistemnya enggak bener, ya akan gini-gini saja," ucap Diky.

Diky kemudian memberikan contoh. Misalnya, orang yang ditunjuk PSSI sebagai kepala verifikasi stadion peserta liga.

"Mau kepalanya siapa, ketuanya siapa, enggak akan ngaruh selama bawahannya sama," katanya.

2 dari 2 halaman

Ketika Sistem Terbentuk, Orang Hanya Menyesuaikan

Menurutnya ketika PSSI sudah mempunyai sistem yang baik, maka siapa pun ketum dan exco-nya bisa bekerja dengan maksimal. Ia berharap KLB yang akan berlangsung tahun depan benar-benar menghasilkan kepengurusan yang kompeten.

"Jadi ya sudah sistemnya dulu dibenerin. Ketika sistemnya sudah ada, dibentuk, tinggal cari orang yang paling cocok untuk menentukan sistem, kan gitu doang," tutur Diky.

"Misal, cocoknya nih sistemnya kita pakai sistem modern, berarti pakai yang agak modern dikit, gak bisa nih kalau pemikiran-pemikiran kolot segala macam, sesederhana itu."

"Jadi siapapun itu mau ABCDEFG, silahkan, yang penting sistemnya dulu, dan menurut kami saat ini sistemnya belum bener," imbuh Diky.

(Bola.net/Fitri Apriani)