Kepedihan Madura United yang Dua Kali Kandas di Semifinal

Kepedihan Madura United yang Dua Kali Kandas di Semifinal
Dejan Antonic (c) Bola.com/Aditya Wany

Bola.net - Madura United menjamu PSM Makassar di Pamekasan pada leg kedua Piala Indonesia 2018, Minggu (07/7). Madura United menang 2-1, tapi itu tak cukup untuk meloloskan mereka ke final. Kalah 0-1 di Makassar pada leg pertama, Madura United tersingkir lewat gol tandang dalam agregat 2-2.

Dengan hasil ini, berarti Madura United selalu kandas di semifinal dalam dua turnamen yang mereka ikuti.

Sebelumnya, Madura United juga gagal ke final Piala Presiden 2019. waktu itu, mereka dihentikan Persebaya Surabaya dengan agegat 2-4 di semifinal (0-1 tandang, 2-3 kandang).

"Ya, tim ini dua kali gagal karena banyak pemain baru. Di sini cuma ada Beto (Goncalves) dan Jaime (Xavier) saja yang pernah juara. Yang lain tidak ada," kata pelatih Dejan Antonic.

Mental juara Madura United masih belum terbangun sepenuhnya. Mereka memang terhitung sebagai klub baru, yang berdiri pada 2016. Dukungan suporter juga belum sebanyak klub-klub besar lainnya.

Scroll terus ke bawah.

1 dari 1 halaman

Gagal di Kandang

Dua kegagalan ini tentu rasanya sangat pedih. Terlebih lagi, dua kegagalan itu didapatkan saat leg kedua digelar di kandang sendiri.

Melihat lawan merayakan lawan kelolosan ke final di kandang sendiri pasti menyakitkan.

"Saya tidak bisa bilang apa-apa, pemain sudah bekerja bagus. Kami sedikit kurang beruntung. Tim ini masih dalam proses secara bertahap supaya lebih kuat," lanjut Dejan.

Kekalahan dari Persebaya masih bisa diterima oleh Dejan karena timnya kalah jumlah gol. Namun PSM lolos karena peraturan gol tandang, meski kedua tim sama-sama mencetak gol dalam dua pertandingan.

"Kadang-kadang menerima hasil ini berat. Sepak bola jadi berat kalau hasil seperti ini (peraturan gol tandang). Kami tidak mau jatuh dalam situasi seperti sekarang," pungkas pelatih asal Serbia tersebut.

Sumber: Bola.com