
Bola.net - Prestasi yang bobrok diyakini menjadi alasan mengapa PT Emtek, Tbk selaku pemegang saham terbesar di Persebaya Surabaya, memangkas dana belanja tim. Namun hal itu ditampik oleh Presiden Klub Persebaya, Diar Kusuma Putra.
Seperti yang diketahui bersama, Persebaya hanya mampu lolos ke babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2014. Itu merupakan prestasi terbaik. Sebab mereka gagal lolos ke semifinal setelah tampil buruk di delapan besar.
Padahal pada awal musim, Persebaya dibekali modal sangat besar, yakni Rp 33 miliar. Jumlah itu habis hanya untuk mengontrak pemain saja. Imbas dari prestasi yang buruk membuat penyokong dana Persebaya memangkas anggaran.
Pada kompetisi ISL 2015, Persebaya hanya dibekali uang saku Rp 28 miliar saja. Predisen Klub Persebaya, Diar Kusuma Putra membantah bahwa turunnya dana anggaran itu adalah imbas dari prestasi yang buruk.
"Karena hal lain. Semua karena dunia usaha Indonesia belum bisa menerima sepakbola sebagai media promosi produknya," kelit Diar.
Kabarnya, pada awal musim 2014 tercantum klausul kerjasama yang menyebutkan jika posisi minimal Persebaya adalah menjadi runner up ISL 2014. Jika mampu memenuhi target tersebut, Persebaya bakal mendapat kenaikan nilai operasional sebesar 20 persen dari angka Rp 33 miliar. Jika gagal, nilai kerjasama dipangkas hingga 10 persen. (faw/dzi)
Seperti yang diketahui bersama, Persebaya hanya mampu lolos ke babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2014. Itu merupakan prestasi terbaik. Sebab mereka gagal lolos ke semifinal setelah tampil buruk di delapan besar.
Padahal pada awal musim, Persebaya dibekali modal sangat besar, yakni Rp 33 miliar. Jumlah itu habis hanya untuk mengontrak pemain saja. Imbas dari prestasi yang buruk membuat penyokong dana Persebaya memangkas anggaran.
Pada kompetisi ISL 2015, Persebaya hanya dibekali uang saku Rp 28 miliar saja. Predisen Klub Persebaya, Diar Kusuma Putra membantah bahwa turunnya dana anggaran itu adalah imbas dari prestasi yang buruk.
"Karena hal lain. Semua karena dunia usaha Indonesia belum bisa menerima sepakbola sebagai media promosi produknya," kelit Diar.
Kabarnya, pada awal musim 2014 tercantum klausul kerjasama yang menyebutkan jika posisi minimal Persebaya adalah menjadi runner up ISL 2014. Jika mampu memenuhi target tersebut, Persebaya bakal mendapat kenaikan nilai operasional sebesar 20 persen dari angka Rp 33 miliar. Jika gagal, nilai kerjasama dipangkas hingga 10 persen. (faw/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 6 Desember 2014 15:57
-
Bola Indonesia 6 Desember 2014 15:48
-
Bola Indonesia 6 Desember 2014 15:07
-
Bola Indonesia 6 Desember 2014 12:37
-
Bola Indonesia 6 Desember 2014 12:28
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 12:45
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 12:17
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 12:01
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:55
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:46
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:35
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...