Kemenpora Tak Bisa Berbuat Banyak Soal Nasib Pemain Jadi Satpam

Kemenpora Tak Bisa Berbuat Banyak Soal Nasib Pemain Jadi Satpam
Fachri Firmansyah (c) Fafa Wahab
- Masalah kesejahteraan atlet merupakan salah satu hal yang belum bisa diselesaikan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Baru-baru ini, kembali menyeruak kehidupan eks pemain tim nasional (timnas) Indonesia dan Sriwijaya FC yang harus mencari nafkah dengan menjadi tenaga keamanan.


Dialah Fachri Firmansyah. Pria 20 tahun yang saat ini berprofesi sebagai security di salah satu perusahaan rokok ternama asal Kediri.


Dulu ia pernah memperkuat timnas U-21 pada Piala COTIF Spanyol, Agustus 2014 lalu. Di Negeri Matador pula, Firman mengalami cedera ligamen saat timnas U-21 dikalahkan Levante, Rabu (13/8/2014) sore waktu setempat.


Pada saat itu, PSSI seolah lepas dari tanggung jawab. Justru penanganan datang dari klubnya, Sriwijaya FC U-21. Setelah merengek ke pengurus dan menunggu selama dua bulan, Firman naik ke meja operasi di RSUP Dr. Mohammad Hoesin, Palembang.


Namun, masalah  belum selesai. Sebab, operasi yang ia lakukan ternyata tak mengembalikan kaki Firman ke kondisi sebelumnya. Bahkan, hingga dua tahun setelah operasi, Firman masih merasakan sakit.


Menanggapi hal tersebut, pihak Kemenpora diwakili oleh Deputi IV Bidang Pembinaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga, Gatot S. Dewa Broto, menyampaikan rasa empatinya.


"Intinya kami prihatin. Dia pernah punya potensi, pernah memperkuat klub, bahkan pernah memperkuat tim nasional juga. Tapi kok faktanya seperti itu," ujar Gatot kepada di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (17/6).


Namun, menurut Gatot, pihaknya tidak dapat berbuat banyak. Sebab, yang seharusnya lebih dulu memahami kondisi pemain adalah klubnya.


"Kalau Menpora sih tidak bisa secara spesifik memberikan bantuan finansial. Tapi kita mendorong kepada klub-klub agar ada tanggung jawab yang berkesinambungan jangan berhenti habis manis sepah dibuang," pungkas Gatot. [initial]


 (fit/asa)