
Seperti yang diwartakan banyak media, suporter Arema Cronus ini melempari bus pendukung Madura United dengan batu sebesar kepalan tangan orang dewasa. Bahkan mobil pelatih Madura United, Gomes Oliviera juga menjadi korban pelemparan batu Aremania.
"Kami sesalkan hal itu. Era-era seperti itu tak ada untungnya. Kepercayaan masyarakat akan semakin berkurang, baik kepada suporter maupun klub. Ujung-ujungnya akan menuai semakin banyak konflik horizontal," ucap Gatot.
Gatot takjub karena tindakan-tindakan anarkisme semacam ini masih terjadi di Indonesia. "Suporter juga perlu di tata ulang," sebutnya.
Ia juga meminta klub ikut membina suporternya. "Sudah harus ada kepedulian dari klub. Karena klub selama ini lepas tangan kalau ada apa-apa. Tapi saat pertandingan, klub juga membutuhkan suporter," pungkas Gatot (faw/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 3 September 2016 20:28
Tak Mau Ambil Pusing Insiden Suporter, Fabiano Fokus Pertandingan
-
Bola Indonesia 3 September 2016 15:24
-
Bola Indonesia 20 Juli 2016 15:00
-
Bola Indonesia 28 Juni 2016 21:53
-
Bola Indonesia 26 Juni 2016 12:34
Imbas Insiden GBK, Arema Cronus Terapkan Pengamanan Maksimal
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:24
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 15:10
-
Otomotif 22 Maret 2025 15:08
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:05
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 14:48
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 14:14
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...