Kekurangan Uang, Skuad PSM Sempat Tertahan di Padang

Kekurangan Uang, Skuad PSM Sempat Tertahan di Padang
Para pemain PSM saat menunggu di bandara © Bola-Nda
Bola.net - Kondisi keuangan PSM Makassar kian memprihatinkan. Kejadian miris dialami punggawa Ayam Jantan dari Timur saat berada di Padang, usai melakoni laga melawan Semen Padang yang berakhir 3-1 untuk kemenangan tuan rumah, Minggu (3/6) malam.

Seharusnya, skuad Laskar Ramang meninggalkan Padang pukul 12.45 WIB, Senin (4/6). Andi Oddang dkk sempat tertahan di Padang karena ada masalah pada tiket. Rupanya, tiket kepulangan mereka ke Makassar belum dibayar, sehingga tidak bisa dipakai. Mereka baru bisa meninggalkan Padang pukul 17.50 WIB melalui Jakarta.

“Skuad PSM nyaris  tidak pulang ke Makassar hari ini karena tiket yang belum dibayar,” kata Media Officer PSM, Andi Widya Swadzwina.

Karena tidak ingin anak asuhnya terlalu lama terlantar, pelatih PSM, Petar Segrt, berinisiatif membayar tiket pulang. Tapi sebelum Petar mentransfer uang, CEO PSM, Rully Habibie, sudah mengirim biaya tiket tersebut.

“Batal pakai uang Petar karena Pak Rully baru saja juga transfer uangnya. Pak Rully tetap bertanggung jawab terhadap tim dan berupaya mencarikan dana bahkan menggunakan uang pribadinya sebagai bentuk kewajiban sebagai CEO, agar operasional PSM tetap jalan,” lanjut Wina.

Kondisi ini jelas sangat memilukan bagi Petar. Karena tidak bisa pulang segera ke Makassar, ia terpaksa mengubah program latihannya dan terpaksa melakukan regenerasi dan latihan ringan di Padang.

Petar sudah berkali-kali meminta agar konsorsium membuka mata agar segera mencairkan dana. Karena masalah keuangan bukan saja dialami PSM, tapi sebagian besar klub lainnya. Bahkan, gaji pemain PSM sudah dua bulan lebih belum dibayarkan.

“Sudah hampir tiga bulan tim tidak mendapatkan gaji dan bonus. Tapi, saya bersyukur karena para pemain masih mau berjuang untuk PSM. Saya bangga pada kebesaran hati mereka,” ujar Petar.

“Tapi, konsorsium harus segera membayar gaji pemain. Karena saya tidak mau lagi menggunakan uang pribadi untuk menalangi upah mereka,” ujar Petar. (nda/dzi)