
Bola.net - Kubu Persema Malang mengaku kecewa tak mendapat hak suara dalam Kongres Luar Biasa PSSI, 17 Maret 2013 mendatang. Menurut klub berjuluk Laskar Ken Arok ini, hilangnya suara Persema di ajang KLB ini adalah sebuah hal yang cukup ironis.
"Itulah, keprihatinan saya adalah mengapa bangsa ini selalu susah untuk diajak pintar,"ujar CEO Persema Malang, Didied Poernawan Affandy, pada Bola.net.
Persema sendiri dipastikan kehilangan hak suaranya dalam KLB kali ini. Meski Persema merupakan anggota federasi yang sah, mereka tidak tercatat dalam daftar peserta KLB karena klub itu juga tak tercatat menjadi voter dalam KLB Solo 2011 lalu.
Persema dicabut hak suaranya dalam KLB Solo karena dinilai menjadi salah satu inisiator Liga Primer Indonesia, breakaway league yang sempat dianggap ilegal oleh kepengurusan PSSI era Nurdin Halid. Selain Persema, sanksi dengan alasan yang sama juga dijatuhkan pada Persibo Bojonegoro.
Sementara itu, Didied juga menanggapi gugurnya hak suara Persibo Bojonegoro. Menurut pria yang juga dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang ini, keputusan tersebut merupakan sebuah bentuk ketidakadilan.
"Bagaimana sebuah klub yang telah berjuang untuk negara dalam AFC Cup juga tidak diakui oleh PSSI," dia menandaskan. (den/mac)
"Itulah, keprihatinan saya adalah mengapa bangsa ini selalu susah untuk diajak pintar,"ujar CEO Persema Malang, Didied Poernawan Affandy, pada Bola.net.
Persema sendiri dipastikan kehilangan hak suaranya dalam KLB kali ini. Meski Persema merupakan anggota federasi yang sah, mereka tidak tercatat dalam daftar peserta KLB karena klub itu juga tak tercatat menjadi voter dalam KLB Solo 2011 lalu.
Persema dicabut hak suaranya dalam KLB Solo karena dinilai menjadi salah satu inisiator Liga Primer Indonesia, breakaway league yang sempat dianggap ilegal oleh kepengurusan PSSI era Nurdin Halid. Selain Persema, sanksi dengan alasan yang sama juga dijatuhkan pada Persibo Bojonegoro.
Sementara itu, Didied juga menanggapi gugurnya hak suara Persibo Bojonegoro. Menurut pria yang juga dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang ini, keputusan tersebut merupakan sebuah bentuk ketidakadilan.
"Bagaimana sebuah klub yang telah berjuang untuk negara dalam AFC Cup juga tidak diakui oleh PSSI," dia menandaskan. (den/mac)
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 9 Maret 2013 13:01
-
Bola Indonesia 8 Maret 2013 22:16
-
Bola Indonesia 8 Maret 2013 22:01
-
Bola Indonesia 8 Maret 2013 11:46
-
Bola Indonesia 7 Maret 2013 21:48
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 23 Maret 2025 04:32
-
Piala Eropa 23 Maret 2025 04:15
-
Piala Dunia 23 Maret 2025 03:45
-
Liga Spanyol 23 Maret 2025 03:32
-
Piala Dunia 23 Maret 2025 03:15
-
Liga Italia 23 Maret 2025 03:03
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...