Kecewa, Yanto Basna Komentari Wasit Final Piala Bhayangkara

Kecewa, Yanto Basna Komentari Wasit Final Piala Bhayangkara
Wasit Nusur Fadillah (c) Fitri Apriani
- Partai final turnamen Piala Bhayangkara 2016 antara Arema Cronus kontra Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (3/4) berlangsung panas. Kartu merah pun ikut mewarnai laga tersebut.


Ialah bek Persib, Rudolof Yanto Basna yang harus menerima kartu merah tersebut. Pesepakbola asal Papua itu harus meninggalkan lapangan lantaran menendang botol air minum hasil lemparan penonton.


Botol tersebut lalu menghantam kepala gelandang Arema, Esteban Vizcara. Wasit yang menyaksikan kejadian tersebut menganggap pemain belakang Persib itu dengan sengaja menendang botol ke arah lawan.


Usai pertandingan, Yanto mengaku sangat kecewa dengan keputusan wasit. Sebab, bek 20 tahun itu menilai wasit Nusur Fadillah telah berlaku tidak adil padanya.


"Posisinya kan tiba-tiba di lapangan ada botol, ya sudah saya tendang saja," ujar Yanto kepada wartawan.


Yanto menyebut, kejadian seperti itu sudah biasa terjadi di Indonesia. Sehingga, itu yang membuat wasit-wasit di tanah air tidak bisa bersaing dengan wasit di luar negeri


"ini bukan hal baru di Indonesia. Ini adalah salah satu kekurangan wasit yang ada di negeri Ini," pungkasnya. (fit/dzi)