Keabsahan Persiwa di ISL Kembali Dipertanyakan

Keabsahan Persiwa di ISL Kembali Dipertanyakan
Persiwa Wamena (c) Antok
Bola.net - Keabsahan Persiwa Wamena tampil di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan, terus dipertanyakan. Martapura FC merasa lebih berhak untuk promosi ke ISL.

Hal tersebut, buntut dari sikap tidak fair play yang dilakukan pihak Persiwa Wamena. Pelatih Martapura FC, Frans Sinatra Huwae, menegaskan jika timnya sangat siap untuk berkompetisi di ISL.

"Saat ini, kami juga sedang menyeleksi tiga pemain asing. Tentunya, dengan harapan kami ada di ISL musim depan (2015)," terang Frans Sinatra.

Sebelumnya, Martapura menilai jika Persiwa tidak fair play lantaran menurunkan Peter Rumaropen yang diganjar hukuman 1 tahun oleh Komisi Banding PSSI. Hukuman tersebut, lebih ringan dari yang dikeluarkan Komisi Disiplin PSSI berupa hukuman seumur hidup tidak boleh berkecimpung di dunia sepak bola setelah memukul wasit saat pertandingan Persiwa kontra Pelita Bandung Raya.

Namun, Persiwa tetap memainkan Peter Rumaropen sebanyak enam kali dan satu kali cadangan di saat masih dalam masa hukuman. Hal tersebut, merupakan pelanggaran regulasi dan manual Divisi Utama 2014 pada pasal 33 dan pasal 42 tentang pengesahan pemain.

Kontan, Martapura FC pun mengirim surat kepada PT Liga Indonesia pada tanggal 7 Desember 2014. Tak lama berselang, pada tanggal 15 Desember dengan nomor surat 1625/Liga/XII/2014, PT Liga Indonesia membalas surat Martapura FC.

Dalam surat balasan tersebut, PT Liga Indonesia menerima permohonan dari Martapura FC terkait keberatan terhadap status penggunaan pemain tidak sah dari Persiwa Wamena dalam pertandingan babak semifinal Divisi Utama Liga Indonesia 2014.

"Terhadap hal tersebut, PT Liga Indonesia akan melimpahkan permasalahan dan keberatan tersebut kepada Komisi Disiplin PSSI untuk diputuskan sesuai dengan Kode Disiplin PSSI," bunyi surat dari PT Liga Indonesia.

Pada 2 Januari, Martapura FC mendapat surat panggilan menghadiri sidang dengan Komdis PSSI. Sayang, manajemen Martapura tidak membeberkan isi dari pertemuan dengan Komdis tersebut. (esa/pra)