Kapten Persib Sesalkan Kasus Meninggalnya Bobotoh

Kapten Persib Sesalkan Kasus Meninggalnya Bobotoh
Atep (c) Fitri Apriani
- Kapten Persib Bandung, Atep turut menyesali kejadian yang menimpa Bobotoh (suporter Persib) hingga merenggang nyawa. Menurut Atep, sepakbola bukanlah ajang kekerasan melainkan pemersatu bangsa.


Seperti diketahui, seorang suporter Persib bernama Muhammad Rovi Arrahman (17) menjadi korban pengeroyokan oleh oknum The Jakmania (pendukung Persija Jakarta) saat dalam perjalanan menuju Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Minggu (23/10). Ketika itu, Persib bertanding melawan Persegres Gresik United.


Muhammad Rovi dipukuli oleh beberapa orang di Jl. Inspeksi Kalimalang, Cikarang Selatan, Jawa Barat. Dia dan dua rekannya dilempari batu dan helm.


Muhammad Rovi yang dibonceng motor paling belakang terjatuh dan terseret sekitar tujuh meter. Remaja warga Desa Telaga Asih, Kampung Babakan, Cikarang Barat, itu dipukuli secara brutal menggunakan tangan, batu, benda tumpul dan senjata tajam.


Saat ditolong, Muhammad Rovi dalam kondisi kritis akibat luka robek di pipi kanan, memar di bagian belakang kepala, luka lecet di tangan kanan dan kiri serta kedua kakinya. Sempat dilarikan ke Rumah Sakit Harapan Keluarga, nyawa Muhammad Rovi tak tertolong, dia menghembuskan nafas terakhir, Minggu (23/10).


"Yang pertama ikut berbela sungkawa untuk keluarga korban pengeroyokan oknum suporter yang meninggal. Saya prihatin terjadi lagi kejadian seperti ini, harusnya sepakbola menjadi alat pemersatu bukan malah memecah belah," ujar Atep saat dihubungi Bola.net, Rabu (26/10).


Atep pun berharap tewasnya suporter kemarin menjadi kejadian terakhir. Sudah saatnya sepakbola diwarnai aksi damai bukan anarkis.


"Mudah-mudahan suporter kita lebih dewasa dalam mendukung timnya masing-masih. Serahkan sepenuhnya kepada polisi biarkan polisi yang bertindak dan menyelesaikan ini semua secara hukum," tutupnya. [initial] (fit/asa)