
Bola.net - Sebanyak 100 orang asal organisasi masyarakat Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) Kalimantan Timur (Kaltim) terlihat mengerumuni kantor Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Senayan, Jakarta, Rabu (12/12).
Mereka mengaku berjaga karena adanya rencana Komite Penyelamat Sepak Bola Seluruh Indonesia (KPSI) yang akan menempati kantor PSSI. Sementara itu pintu utama Kantor PSSI sendiri masih dalam keadaan tertutup rapat, tidak ada aktivitas menonjol dari pengurusnya.
"Kami hanya berupaya mengambil tindakan antisipasi. Karena itu, rekan-rekan PHM akan bersiaga dengan damai," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PHM, Udin Mulyono.
"Kantor PSSI merupakan milik negara dan bukan milik perorangan. Karena itu, jika ada pihak yang ingin mengambil alih atau mengkudeta PSSI harus melalui mekanisme yang benar. Kalau tidak, dapat dianggap perbuatan melanggar hukum," sambung Udin yang juga pemilik klub sepak bola di Kalimantan Timur, Bontang FC.
Merebaknya wacana mengambil alih kantor PSSI, menyusul hasil Kongres Biasa yang digagas (KPSI) di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Senin (10/12). Salah satu keputusan kongres tersebut adalah memberikan mandat kepada La nyalla Mahmud Mattaliti untuk mengambil alih tanggung jawab hukum dan finansial PSSI.
Kemudian, La nyalla diharapkan mampu menjalankan roda organisasi PSSI dan berkantor di kantor PSSI. Sebagai langkah antisipasi PHM akan mengamankan kantor PSSI hingga situasi kondusif.
"Kami akan berjaga-jaga sampai suasana benar-benar aman dan tidak ada lagi rencana-rencana masif untuk mengambil kantor PSSI," imbuhnya. (esa/mac)
Mereka mengaku berjaga karena adanya rencana Komite Penyelamat Sepak Bola Seluruh Indonesia (KPSI) yang akan menempati kantor PSSI. Sementara itu pintu utama Kantor PSSI sendiri masih dalam keadaan tertutup rapat, tidak ada aktivitas menonjol dari pengurusnya.
"Kami hanya berupaya mengambil tindakan antisipasi. Karena itu, rekan-rekan PHM akan bersiaga dengan damai," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PHM, Udin Mulyono.
"Kantor PSSI merupakan milik negara dan bukan milik perorangan. Karena itu, jika ada pihak yang ingin mengambil alih atau mengkudeta PSSI harus melalui mekanisme yang benar. Kalau tidak, dapat dianggap perbuatan melanggar hukum," sambung Udin yang juga pemilik klub sepak bola di Kalimantan Timur, Bontang FC.
Merebaknya wacana mengambil alih kantor PSSI, menyusul hasil Kongres Biasa yang digagas (KPSI) di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Senin (10/12). Salah satu keputusan kongres tersebut adalah memberikan mandat kepada La nyalla Mahmud Mattaliti untuk mengambil alih tanggung jawab hukum dan finansial PSSI.
Kemudian, La nyalla diharapkan mampu menjalankan roda organisasi PSSI dan berkantor di kantor PSSI. Sebagai langkah antisipasi PHM akan mengamankan kantor PSSI hingga situasi kondusif.
"Kami akan berjaga-jaga sampai suasana benar-benar aman dan tidak ada lagi rencana-rencana masif untuk mengambil kantor PSSI," imbuhnya. (esa/mac)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 11 Desember 2012 15:32
-
Bola Indonesia 11 Desember 2012 12:00
-
Bola Indonesia 11 Desember 2012 11:13
-
Bola Indonesia 11 Desember 2012 10:28
-
Bola Indonesia 11 Desember 2012 10:10
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 09:42
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 09:33
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 09:21
-
Bulu Tangkis 23 Maret 2025 08:58
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 08:30
-
Piala Eropa 23 Maret 2025 08:17
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...