
Bola.net - Pengaturan skor pertandingan sepak bola yang sempat diungkapkan pelaku berinisial BS, kini menemukan titik terang. Rupanya, hal tersebut dilakukan BS dengan sengaja alias menciptakan drama.
Hal tersebut, diungkapkan Mantan menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo. Diterangkan Roy Suryo, rekaman percakapan pengaturan skor oleh BS, dilakukan di lantai tiga kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta.
Dugaan tersebut, dibuktikan Roy dengan melacak lokasi hasil rekaman yang beredar di media massa dengan metode CDRI (Call Data Record Information). Dalam CDRI tersebut, di antaranya terdapat nomor pengirim, penerima, durasi, dan lokasi.
"CDRI ini ada di semua operator. Bakal lebih mudah lagi kalau ditambah metode intercepting (penyadapan) yang dilakukan KPK. Konten percakapannya akan terekam juga," ungkap Roy suryo.
Pakar telematika tersebut menambahkan, bahwa hasil dari CDRI membuktikan rekaman dilakukan di kantor Kemenpora. Karena itu, Roy berencana akan mendesak Bareskrim Mabes Polri untuk menindaklanjuti rekaman yang dijadikan bukti pengaturan skor.
Apalagi, sejak awal Roy mengaku merasa curiga rekaman tersebut hanya dibuat-buat. Karena, hasil percakapan dengan seorang mafia terkesan sangat mudah.
Bahkan, kemungkinan skor yang disebut dalam rekaman tersebut hanya ditebak dan bertepatan dengan hasil yang diraih tim nasional Indonesia U-23 yang berlaga di SEA Games 2015, Singapura.
Dalam penilaiannya, mafia sepak bola memang harus dibasmi. Meski demikian, tetap dengan cara yang benar dan tidak menghalalkan segala cara.
"Saat skuat Timnas U-23 bersama pelatih tiba di Indonesia dari Singapura, langsung diambut isu yang tidak mengenakkan. Mereka disuguhi tuduhan ikut mengatur skor kekalahan Indonesia dari Thailand dan Vietnam di SEA Games 2015. Kalau mau usut mafia bola semuanya pasti setuju. Tapi, tidak dengan bukti yang dibuat-buat dan asal menuduh," pungkasnya.[initial]
(esa/ada)
Hal tersebut, diungkapkan Mantan menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo. Diterangkan Roy Suryo, rekaman percakapan pengaturan skor oleh BS, dilakukan di lantai tiga kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta.
Dugaan tersebut, dibuktikan Roy dengan melacak lokasi hasil rekaman yang beredar di media massa dengan metode CDRI (Call Data Record Information). Dalam CDRI tersebut, di antaranya terdapat nomor pengirim, penerima, durasi, dan lokasi.
"CDRI ini ada di semua operator. Bakal lebih mudah lagi kalau ditambah metode intercepting (penyadapan) yang dilakukan KPK. Konten percakapannya akan terekam juga," ungkap Roy suryo.
Pakar telematika tersebut menambahkan, bahwa hasil dari CDRI membuktikan rekaman dilakukan di kantor Kemenpora. Karena itu, Roy berencana akan mendesak Bareskrim Mabes Polri untuk menindaklanjuti rekaman yang dijadikan bukti pengaturan skor.
Apalagi, sejak awal Roy mengaku merasa curiga rekaman tersebut hanya dibuat-buat. Karena, hasil percakapan dengan seorang mafia terkesan sangat mudah.
Bahkan, kemungkinan skor yang disebut dalam rekaman tersebut hanya ditebak dan bertepatan dengan hasil yang diraih tim nasional Indonesia U-23 yang berlaga di SEA Games 2015, Singapura.
Dalam penilaiannya, mafia sepak bola memang harus dibasmi. Meski demikian, tetap dengan cara yang benar dan tidak menghalalkan segala cara.
"Saat skuat Timnas U-23 bersama pelatih tiba di Indonesia dari Singapura, langsung diambut isu yang tidak mengenakkan. Mereka disuguhi tuduhan ikut mengatur skor kekalahan Indonesia dari Thailand dan Vietnam di SEA Games 2015. Kalau mau usut mafia bola semuanya pasti setuju. Tapi, tidak dengan bukti yang dibuat-buat dan asal menuduh," pungkasnya.[initial]
Baca Juga:
- Bandar Judi Incar Klub-klub dalam Kesulitan Keuangan
- Bibit Samad: Maraknya Pengaturan Skor Jadi Alasan Pembekuan PSSI
- Gelimang Ratusan Juta di Suap Sepakbola Indonesia
- Penerima Suap Liga Indonesia, Mulai Pemain Asing Sampai Pemilik Klub
- Beredar Bocoran Kasus Pengaturan Skor di Liga Indonesia
- Menpora Dorong Aparat Hukum Dalami Dugaan Mafia Bola Timnas U-23
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 1 Juli 2015 13:06
-
Bola Indonesia 27 Juni 2015 17:55
-
Tim Nasional 25 Juni 2015 23:21
-
Tim Nasional 25 Juni 2015 23:09
Gagal di SEA Games, Timnas U-23 Tak Dapat Bonus Dari Menpora
LATEST UPDATE
-
Otomotif 21 Maret 2025 17:32
-
Bola Indonesia 21 Maret 2025 16:47
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:39
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 16:30
-
Otomotif 21 Maret 2025 16:27
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:23
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...