
Bola.net - Juan Carlos Tapia adalah bek tangguh asal Chile yang pernah dimiliki Persik Kediri. Dia pernah membawa tim Jawa Timur itu juara Divisi Utama 2003. Namun, banyak yang tidak tahu bahwa dia pernah jadi tukang keramik di negara asalnya.
Juan Carlos Tapia bergabung dengan Persik Kediri bersama Fernando di era Divisi 1 2002. Ketika tim berjulukan Macan Putih itu promosi dan meraih gelar juara Divisi Utama 2003, Fernando hengkang digantikan kompatriotnya Claudio Vijan.
Loyalitas Carlos Tapia membuatnya menjadi idola bagi publik Kediri. Karakter bermainnya yang keras, lugas, dan tak kenal kompromi membuat penonton pun kesengsem berat.
Advertisement
Postur Carlos Tapia tak terlalu tinggi. Bahkan bisa dibilang kurang ideal bagi seorang palang pintu pertahanan. Namun dia memiliki loncatan tinggi untuk bertarung di udara dengan striker lawan. Tak jarang, Carlos Tapia maju ke depan, ketika Persik mendapatkan tendangan pojok.
Namun, siapa sangka, di balik kesuksesannya bersama Persik, ternyata Carlos Tapia adalah seorang tukang pasang keramik di negaranya, atau tepatnya sebelum berkarier di Indonesia.
Tak Malu Mengakuinya
Rahasia ini terungkap saat rekan setimnya bercanda kepada Carlos Tapia di mes pemain yang ketika itu menempati bangunan di belakang Kantor Dispenda Kota Kediri.
Saat itu lantai keramik ruang makan ada yang lepas dan pecah. "Carlo itu tugas kamu. Kamu bisa ganti keramik yang rusak itu kan. Di Chile pekerjaanmu pasang keramik kan," kata Patmawi, bek lokal.
Carlos Tapia hanya tersenyum. Karena penasaran, bola.com pun memberanikan diri bertanya kepada Carlos Tapia. Dengan jujur dan tanpa malu, dia mengakui profesinya saat di negaranya dulu.
"Ya, saya tukang keramik di Chile. Teman-teman Persik tadi bicara jujur. Saya tak malu pernah jadi tukang keramik. Kalau soal ganti dan pasang keramik seperti itu mudah," tutur Carlos Tapia lagi.
Hanya Sampingan
Carlos Tapia pun menjelaskan dengan detail bila ada keramik yang pecah dan lepas, ada beberapa penyebabnya.
"Kalau ingin keramik tak pecah dan lepas, campuran semen dan pasir harus pas. Selain itu, cara menekan dan memukul keramik harus merata. Jadi tak ada udara yang masuk dan keramik bisa menempel kuat di lapisan semen," jelasnya.
Dia mengungkapkan pekerjaan memasang keramik hanya sampingan. Itu dilakukan Carlos Tapia bila tak ada pertandingan sepak bola.
"Profesi utama saya pemain bola. Kalau kompetisi libur, saya jadi tukang pasang keramik. Kerja di bangunan sangat keras dan butuh otot kuat. Itu yang membuat badan saya juga berotot," pungkasnya.
Disadur dari: Bola.com/Gatot Susetyo/Gregah Nurikhsani
Published: 10 Juni 2020
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- Hari Nur Yulianto Tak Sabar Kembali Berduet dengan Bruno Silva
- Yoyok Sukawi: Beri Waktu PSSI dan LIB untuk Mencari Formula Terbaik
- Indra Kahfi Sebut Dua Bomber Ini Sulit Dihadapi
- Ada Banyak Larangan, Striker PSIS Siap Patuhi Protokol Kesehatan
- Bintang Barito Putera Harap Shopee Liga 1 2020 Digulirkan Lagi
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 8 Juni 2020 13:54
-
Bola Indonesia 3 Juni 2020 14:23
Soal Kelanjutan Liga 1 2020, Persik Kediri Patuh Putusan PSSI
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 11:36
-
Piala Eropa 20 Maret 2025 11:36
-
Piala Eropa 20 Maret 2025 11:27
-
Bola Indonesia 20 Maret 2025 11:18
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 11:15
-
Liga Spanyol 20 Maret 2025 11:15
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...