
Bola.net - Pelatih PSM Makassar, Jorg Peter Steinebrunner mengaku kurang puas dengan hasil imbang 1-1 atas Putra Samarinda, Minggu (2/2) sore di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Menurut Jorg, Juku Eja harus lebih baik pada pertandingan selanjutnya lawan Mitra Kukar, Jumat (7/2) mendatang.
Mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini mengatakan, Juku Eja tak sepatutnya mendapat hasil imbang lawan Putra Samarinda. "Ini pertandingan pertama, satu poin oke lah. Tapi saya kurang senang dengan hasil ini," ucap Jorg kepada wartawan usai pertandingan.
Pada pertandingan ini, PSM bermain kasar. Terbukti empat kartu kuning diperoleh tim kebanggaan Maczman tersebut. "Banyak kartu itu wajar. Sebab pemain masih sedikit nervous karena ini masih pertandingan pertama. Kontrol bola juga tidak bagus," sebut pelatih asal Jerman ini.
Sebaliknya, arsitek Putra Samarinda, Mundari Karya menyebut skor imbang adalah hasil yang fair. Mundari menyebut, kedua tim sama-sama punya kesempatan dan ruang yang sama. "Penguasaan bola juga fifty-fifty," terang mantan pelatih Timnas U-16 ini.
Mundari menjelaskan, pada babak pertama, Putra Samarinda bermain kurang lepas dan cenderung tertekan. Ia mengaku, para pemain mudanya grogi ketika menghadapi pemain senior. "Itu membuat kepercayaan diri pemain hilang. Sehingga mereka serba salah," sebut Mundari.
Baru pada babak kedua pasukan Elang Borneo mulai berani menusuk dan melakukan penetrasi. Hasilnya, mereka berhasil mencetak angka berkat gol Ilija Spasojevic. Setelah skor imbang, Putra Samarinda justru menurunkan tekanan mereka ke pertahanan PSM.
"Target kita memang satu poin. Jadi agak sedikit mengerem. Padahal situasi bisa mendapat lebih. Tak apa. Ini baru mulai. Pemain belum 100 persen," tutup Mundari. [initial]
(faw/hsw)
Mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini mengatakan, Juku Eja tak sepatutnya mendapat hasil imbang lawan Putra Samarinda. "Ini pertandingan pertama, satu poin oke lah. Tapi saya kurang senang dengan hasil ini," ucap Jorg kepada wartawan usai pertandingan.
Pada pertandingan ini, PSM bermain kasar. Terbukti empat kartu kuning diperoleh tim kebanggaan Maczman tersebut. "Banyak kartu itu wajar. Sebab pemain masih sedikit nervous karena ini masih pertandingan pertama. Kontrol bola juga tidak bagus," sebut pelatih asal Jerman ini.
Sebaliknya, arsitek Putra Samarinda, Mundari Karya menyebut skor imbang adalah hasil yang fair. Mundari menyebut, kedua tim sama-sama punya kesempatan dan ruang yang sama. "Penguasaan bola juga fifty-fifty," terang mantan pelatih Timnas U-16 ini.
Mundari menjelaskan, pada babak pertama, Putra Samarinda bermain kurang lepas dan cenderung tertekan. Ia mengaku, para pemain mudanya grogi ketika menghadapi pemain senior. "Itu membuat kepercayaan diri pemain hilang. Sehingga mereka serba salah," sebut Mundari.
Baru pada babak kedua pasukan Elang Borneo mulai berani menusuk dan melakukan penetrasi. Hasilnya, mereka berhasil mencetak angka berkat gol Ilija Spasojevic. Setelah skor imbang, Putra Samarinda justru menurunkan tekanan mereka ke pertahanan PSM.
"Target kita memang satu poin. Jadi agak sedikit mengerem. Padahal situasi bisa mendapat lebih. Tak apa. Ini baru mulai. Pemain belum 100 persen," tutup Mundari. [initial]
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 28 Januari 2014 15:11
-
Bola Indonesia 19 Desember 2013 20:10
-
Bola Indonesia 14 November 2013 17:47
-
Bola Indonesia 13 November 2013 19:00
-
Bola Indonesia 12 November 2013 15:24
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 16:29
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 16:23
-
Piala Eropa 23 Maret 2025 16:17
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 16:16
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 15:53
-
Otomotif 23 Maret 2025 15:53
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...