Berani Berubah: Ide Joko Susilo Soal Kompetisi dengan Protokol New Normal

Berani Berubah: Ide Joko Susilo Soal Kompetisi dengan Protokol New Normal
Pelatih Persik Kediri, Joko Susilo (c) Bola.com/Gatot Susetyo

Bola.net - Joko Susilo menyebut ada beberapa hal yang harus dilakukan jika kompetisi Liga 1 musim 2020 digelar lagi. Hal terpenting, menurut Pelatih Persik Kediri ini, adalah mengikuti protokol kelaziman baru (new normal), untuk sebisa mungkin mencegah persebaran virus Corona.

Menurut Joko, sebagai salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi jumlah penonton dalam sebuah pertandingan. Hal ini untuk memberi jarak fisik yang cukup antar penonton.

"Mungkin dari kapasitas stadion maksimal hanya 50 persen saja," kata Joko, pada Bola.net.

"Atau bisa saja malah pertandingan digelar tanpa penonton," sambungnya.

Selain itu, menurut Joko, untuk memastikan tidak ada penularan dalam pertandingan harus ada tes. Tes ini, sambung pelatih berusia 49 tahun tersebut, wajib diikuti oleh seluruh pemain, tim pelatih, dan ofisial tim.

"Semua yang terkait dengan pertandingan harus bebas dari paparan virus Corona," tuturnya.

Jika perlu, menurut Joko, ada semacam karantina bagi pemain untuk menjaganya dari risiko paparan virus. Salah satunya bisa dilakukan dengan menempatkan pemain di mess.

"Sementara, untuk yang di luar mess, tentu harus ada protokol lain untuk memastikan ia tak terpapar virus Corona," ungkap Joko.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Dibahas di APSSI

Lebih lanjut, Joko menyebut bahwa saat ini soal protokol kesehatan jika kompetisi digulirkan lagi juga dibahas oleh Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI). Menurut pria yang juga berstatus sebagai anggota Komite Eksekutif APSSI ini, ada sejumlah protokol kesehatan, termasuk yang diterapkan di liga-liga yang sudah terlebih dulu bergulir, yang menjadi pokok bahasan.

"Kemarin, kami ada diskusi kecil di APSSI. Ada beberapa hal yang bisa kita adopsi. Namun juga ada beberapa hal yang harus kita modifikasi. Hal ini karena situasi yang dihadapi sangat berbeda," papar Joko.

"Namun, sampai saat ini, saya masih belum bisa menyampaikan detail mana-mana yang bisa diadopsi dan mana-mana yang harus dimodifikasi," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)