Jelang Lanjutan Liga 1 2020, Arema Matangkan Permainan Kombinasi

Jelang Lanjutan Liga 1 2020, Arema Matangkan Permainan Kombinasi
Skuat Arema FC rayakan gol Kushedya Hari Yudo ke gawang Tira Persikabo di pekan perdana Shopee Liga 1 2020 di Stadion Pakansari, Bogor, Senin (02/03/2020). (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Charis Yulianto angkat bicara soal permainan kombinasi, yang diperagakan anak asuhnya pada laga uji coba kontra Kaki Mas. Asisten Pelatih Arema FC ini menyebut bahwa permainan tersebut bisa jadi merupakan paras permainan timnya pada lanjutan Shopee Liga 1 musim 2020 mendatang.

"Mungkin seperti ini," ucap Charis menjawab pertanyaan Bola.net.

"Yang kami inginkan adalah permainan seperti ini," sambungnya.

Menurut Charis, pola permainan kombinasi tersebut sudah dilatihkan selama beberapa waktu belakangan ini. Dalam pertandingan ini, sambung pelatih berlisensi A AFC tersebut, para pemainnya mampu menunjukkan hasil latihan mereka dengan bagus.

"Mereka menunjukkan progress yang bagus. Keinginan kami, cara bermain dan organisasi permainan, ya seperti ini," sambungnya.

Sebelumnya, Arema FC kembali memetik kemenangan telak pada laga uji coba mereka, kontra Kaki Mas. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Sabtu (29/10), klub berlogo singa mengepal ini menang dengan skor 7-0.

Tujuh gol Arema pada laga ini dicetak oleh Dedik Setiawan, Elias Alderete, Kushedya Hari Yudo, Ridwan Tawainella, Titan Agung, dan Pedro Bartolli (2 gol).

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Maklumi Kekurangan Tim

Lebih lanjut, Charis mengakui bahwa permainan kombinasi yang ditunjukkan oleh tim pelapis tak serapi tim intinya. Menurut pelatih berusia 42 tahun tersebut, perbedaan permainan tersebut merupakan hal yang wajar.

"Saya pikir ini wajar," tuturnya.

"Di tim yang diturunkan pada babak kedua ada beberapa pemain baru. Selain itu banyak pemain muda. Pemain asing pun belum terlalu padu," Charis menambahkan.

Selain itu, menurut Charis, pada babak kedua, ia banyak memasang pemain di luar posisi ideal mereka. Hal ini, sambungnya, tak lepas dari absennya sejumlah pemain pada laga ini.

"Tidak ada solusi lain selain menempatkan pemain di luar posisi idealnya. Lagipula banyak pemain yang memiliki posisi bermain sama," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)