Jejak Gemilang 5 Playmaker yang Pernah Membela PS Sleman

Jejak Gemilang 5 Playmaker yang Pernah Membela PS Sleman
Pemain PSS merayakan gol ke gawang Bhayangkara FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (21/6/2019). (c) Bola.com/Vincentius Atmaja

Bola.net - PS Sleman merupakan klub dengan rekam jejak panjang di sepak bola Indonesia. Dalam sejarahnya, klub dengan julukan Super Elang Jawa itu pernah diperkuat banyak pemain top. Termasuk yang berposisi playmaker.

Pada musim 2020 ini, PSS punya Zah Rahan Krangar sebagai pemain 'nomor 10'. Hanya saja, aksi pemain asal Liberia itu baru bisa dinikmati pada dua laga resmi karena Shopee Liga 1 2020 harus ditangguhkan.

Sebelum Zah Rahan, pada musim 2019 lalu, ada nama Brian Ferreira yang menjadi pengatur serangan PSS. Dia segera menjadi idola baru di Sleman karena aksinya yang ciamik.

Hanya saja, pemain asal Argentina itu harus menutup musim lebih cepat karena cedera. Brian pun kini sudah tidak berpindah klub. Dia tercatat sebagai pemain Persela Lamongan.

Posisi playmaker di PSS tak melulu dihuni pemain asing. Ada beberapa nama lokal yang tampil apik. Siapa saja playmaker berkualitas jempolan yang pernah membela PSS? Simak di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 5 halaman

Deca dos Santos

Satu di antara playmaker apik yang berkiprah di tanah DIY berasal dari Brasil, yakni Jaldecir 'Deca' dos Santos. Ia menjadi idola bagi publik sepak bola DIY.

Deca dos Santos masuk dalam daftar legenda PSS. Ia meupakan trio Brasil yang begitu diandalkan PSS dalam dua musim beruntun (2003-2005), bersama Anderson da Silva dan Marcelo Braga.

Jantung permainan lini tengah PSS begitu bergantung padanya. Deca turut membawa tim pujaan Slemania finis di urutan empat klasemen akhir Liga Indonesia 2004 dan 2005. Kala itu, PSS di bawah asuhan Yudi Suryata dan Daniel Roekito.

Jiwa pemimpin juga mengalir pada diri Deca. Selain menjadi jenderal lini tengah, Deca juga jadi kapten tim. Kini, Deca di kampung halaman dan fokus pada pembinaan usia muda.

2 dari 5 halaman

Seto Nurdiyantoro

Seto Nurdiyantoro

Seto Nurdiyantoro (c) Bola.com/Vincentius Atmaja

Seto Nurdiyantoro pantas mendapat label legenda PSS. Ia mengawali karier dengan membela PSS pada awal 1990 silam.

Meski sempat bermain di Pelita Jaya, Seto kembali ke PSS pada era 2003 hingga 2005. Ia ikut berjibaku membawa PSS sebagai tim yang bisa dibanggakan DIY selain PSIM Yogyakarta.

Perannya bukan sebagai striker murni, karena pada era itu, PSS memiliki Muhammad Eksan. Seto lebih berperan sebagai penyerang lubang sekaligus playmaker.

Ia menjadi nyawa permainan PSS pada Liga Indonesia 2003 hingga 2005. Banyak gol yang lahir dari para striker, berasal dari umpan manja seorang Seto.

Seto berkelana ke sejumlah tim, yakni Persiba Bantul dan PSIM Yogyakarta, hingga pensiun. Seto pun kembali berjodoh dengan PSS meski sebagai pelatih. Namun dirinya berhasil membawa timnya menjadi kampiun Liga 2 dan menikmati musim hebat di Liga 1 2019.

3 dari 5 halaman

Mahadirga Lasut

PSS bersinar pada musim 2017 saat masih bermain di Liga 2. Di bawah naungan Freddy Muli, PSS hampir saja melaju ke babak semifinal dan berpeluang promosi ke Liga 1.

Sayangnya, PSS terhenti di babak delapan besar. Skuad PSS kala itu cukup kuat, satu di antaranya Mahadirga Lasut. Pemain yang kerap disapa Dirga Lasut ini berposisi sebagai gelandang serang.

Dia dikenal memiliki kemampuan umpan dan tendangan jarak jauh yang mematikan. Terbukti, bermain sebanyak 18 kali, Dirga Lasut sukses melesakkan 13 gol. Dirga Lasut hengkang ke Borneo FC pada musim 2017.

4 dari 5 halaman

Ichsan Pratama

Ichsan Pratama adalah gelandang serang lincah yang dimiliki PSS Sleman saat mengarungi Liga 2 2018. Ichsan menjadi satu di antara pemain kunci pas menjuarai Liga 2 dan promosi ke Liga 1.

Selain piawai membongkar pertahanan lawan dan menciptakan peluang untuk para striker, ia juga turut menjadi penentu. Tidak jarang gol-gol penting lahir dari kakinya, termasuk saat ikut mencetak gol ke gawang Semen Padang pada laga final.

Atas kiprahnya itu, Ichsan menyabet gelar pemain terbaik Liga 2 2018. Ichsan Pratama kini bermain untuk PSIM Yogyakarta sejak musim 2019 dan reuni kembali bersama Seto Nurdiyantoro.

5 dari 5 halaman

Brian Ferreira

Brian Ferreira

Brian Ferreira (c) Bola.com/Yoppy Renato

Gelandang serang asal Argentina ini dibekali skill luar biasa. Musim hebatnya bersama PSS ialah pada Shopee Liga 1 2019.

Cara bermainnya seperti gelandang visoner Timnas Argentina, Juan Roman Riquelme. Ia punya dribel menawan, daya jelajah tinggi, hingga naluri mencetak golnya.

Eks pemain Johor Darul Ta'zim tersebut adalah nyawa permainan tim Elang Jawa. Dari 20 penampilannya di musim 2019, Brian Ferreira mengoleksi 9 gol dan lima assist. Ini catatan apik bagi seorang gelandang.

Sayangnya, Brian Ferreira harus menyudahi Shopee Liga 1 2019 lebih cepat yakni pada pekan ke-24. Pemain bernomor punggung 32 ini mengalami cedera dan tidak bisa tampil di tujuh pertandingan tersisa.

Setelah melakoni satu musim bersama PSS, Brian Ferreira hijrah ke Madura United. Lagi-lagi, dia urung tampil karena lebih dulu dilepas oleh manajemen klub sebelum kompetisi musim 2020 bergulir.

Disadur dari Bola.com (Penulis: Wiwig Prayugi, 2 November 2020)