
Bola.net - Devi Athok angkat bicara soal keputusannya menyetujui proses autopsi terhadap kedua mendiang putrinya, yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan. Ia menyebut merelakan proses autopsi ini untuk mengungkap dan mengusut tuntas tragedi yang menelan lebih dari seratus korban jiwa dan ratusan korban luka tersebut.
"Bismillahirrahmanirrahim, saya merelakan Natasya dan Nayla diautopsi untuk mengungkap semua pelakunya dan dihukum berat," ucap Devi Athok, di tengah proses autopsi kedua putrinya.
"Kalau memang hukum dunia tidak bisa, biar azab Allah yang menanti mereka," sambungnya.
Advertisement
Devi Athok sendiri mengaku sakit hati dengan banyak korban jiwa yang jatuh dalam Tragedi Kanjuruhan, termasuk dua putrinya. Ia menyebut, tak ada alasan bagi para korban ini diperlakukan sedemikian rupa.
"Kasihan genearasi adik-adik saya, Aremania. Mereka hanya ingin mendukung tim kesayangan mereka," tutur Devi Athok.
"Mereka tidak anarkis, tak membuat kericuhan, tapi kenapa mereka ditembaki? Sakit rasanya. Nggak tega," ia menambahkan.
Sabtu (05/11) ini dilakukan proses ekshumasi dan autopsi terhadap dua korban Tragedi Kanjuruhan, Natasya Debi Ramadhani dan Nayla Debi Anggraini. Proses ini dilakukan di Pemakaman Muslim Desa Sukolilo, Wajak, Kabupaten Malang.
Proses autopsi ini dilakukan oleh tim independen dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Jawa Timur. Ada delapan dokter yang masuk dalam tim tersebut, dua sebagai penasihat dan enam lainnya sebagai operator.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Meninggal Tak Wajar
Lebih lanjut, Devi Athok pun menilai kedua putrinya meninggal secara tak wajar. Hal ini, disimpulkan dari kondisi jenazah kedua putrinya saat ditemukan dan disucikan.
"Pertama kali menemukan, jenazah anak saya Natasya kondisi dadanya merah menghitam. Ada biru-biru (lebam). Mulut dan hidungnya keluar darah. Kemudian, Si Lala keluar busa dari mulutnya. Keluar seperti racunnya. Ada bau amoniak menyengat. Ini, anak-anak saya meninggal nggak wajar," kata Devi Athok.
"Kalau memang gas air mata, ini gas air mata beracun. Harus tegakkan keadilan," tegasnya.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Kompolnas Kawal Autopsi Dua Korban Tragedi Kanjuruhan
- Delapan Dokter dari Tujuh Institusi Autopsi Dua Korban Tragedi Kanjuruhan
- Tim Gabungan Aremania Kirim Perwakilan untuk Kawal Autopsi Dua Korban Tragedi Kanjuruhan
- Kembali Diperiksa Penyidik Polda Jatim, Ketum PSSI Serahkan Dokumen Pendukung
- Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM: Tak Cukup Enam Tersangka
- Keluarkan Ultimatum, Komnas HAM Siap Rekomendasikan Pembekuan PSSI
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 27 Oktober 2022 14:42
Wali Kota Malang Siap Kawal Tuntutan Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:40
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:38
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:35
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 07:32
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:27
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:18
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...