
Bola.net - Mantan pemain Arema, Dwi Sasmianto, terguncang dengan tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Dwi Sasmianto sehari-hari berkantor di Stadion Kanjuruhan tidak menyangkat akan terjadi hal seburuk itu.
Dwi Sasmianto tercatat sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) di Dispora Kabupaten Malang. Kantornya berada di lantai dua Stadion Kanjuruhan.
Pascatragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang menewaskan 131 korban jiwa, Sabtu (1/10/2022) lalu. Dia tetap menjalani rutinitas di kantor seperti bisa, Karena tidak ada kebijakan libur yang diinstruksikan dari Pemkab Malang.
Advertisement
Lantas bagaimana dengan perasaannya setiap hari berada di Stadion Kanjuruhan yang baru memakan korban ratusan nyawa? Apalagi dia merupakan mantan pemain dan pelatih kiper Arema.
“Senin kemarin sudah mulai bekerja, stadion masih kotor karena semua tidak boleh mengubah situasi sampai pemeriksaan selesai. Tentu sedih melihat apa yang terjadi di stadion ini. Apalagi saya mantan pemain dan pelatih kiper di sini. Meski waktu kejadian tidak ada di lokasi, saya tahu dari foto dan vidio yang tersebar,” katanya.
Akses Terbatas
Selama Stadion Kanjuruhan dalam pemeriksaan, Dwi menuju kantornya di lantai dua hanya bisa menggunakan satu jalan. Yakni lewat tangga di sebelah kanan pintu VVIP.
Sedangkan akses lainnya masih ditutup untuk kepentingan pemeriksaan. Jika dalam kondisi normal, banyak akses yang bisa digunakan untuk ke perkantoran di lantai 2 Stadion Kanjuruhan.
Ketika membahas tempat-tempat yang menimbulkan banyak korban, Dwi pun merinding. Karena dia merasa sudah lama menjadi bagian dari Aremania.
“Terakhir saya jadi pelatih kiper Arema musim 2010-2012. Setelah itu saya lebih sering menyaksikan pertandingan lewat siaran langsung di rumah. Sedih pastinya dengan tragedi ini. Bagaimanapun juga saat jadi pemain dan pelatih saya sering berkumpul dengan Aremania,” jelas dia.
Mushola Stadion Kanjuruhan
Dwi Sasmianto menjelaskan jika dia menyaksikan pertandingan Arema melawan Persebaya dari rumah. Namun dia tak sanggup melihatnya secara utuh.
“Televisi kadang saya matikan. Karena tegang. Apalagi Arema sempat ketinggalan 0-2. Begitu 2-2 saya lega. Lalu tertingga 2-3, saya matikan lagi. Sekitar pukul 01.00 sempat bangun ingin melihat hasil. Ternyata tak berubah. Kaget waktu ada info banyak korban. Waktu itu mencapai 67 korban jiwa. Saya, matikan handphone karena takutnya itu hoax. Saya menunggu sampai pagi ketika sudah ada informasi yang lebih jelas,” terangnya.
Ternyata memang hal itu sebuah kenyataan. Jumlah korban terus bertambah disertai bukti foto. Dwi melihat di foto dan video lokasi evakuasi korban tragedi Kanjuruhan.
Paling banyak ada di lorong pintu utama VVIP. Termasuk di mushola yang ada di ujung lorong. "Saya juga sering salat di sana. Jadi teringat korban yang juga ditempatkan di sana,” sambungnya.
Disadur dari Bola.com: Iwan Setiawan/Aryo Atmaja, 7 Oktober 2022
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 5 Oktober 2022 16:27
Kunjungi Stadion Kanjuruhan, Presiden Jokowi Soroti Dua Hal Ini
-
Bola Indonesia 5 Oktober 2022 16:09
Update Korban Tragedi Kanjuruhan Hingga 5 Oktober 2022: 131 Nyawa Melayang
-
Liga Champions 5 Oktober 2022 10:26
Banner Simpati untuk Para Korban Tragedi Kanjuruhan di Allianz Arena
-
Galeri 3 Oktober 2022 19:43
Isak Tangis Pemain Arema saat Doa Bersama di Stadion Kanjuruhan
LATEST UPDATE
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 09:11
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 09:08
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:05
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:59
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:52
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 08:51
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...