Iwan Setiawan Akui Kebolehan Djadjang Nurdjaman

Iwan Setiawan Akui Kebolehan Djadjang Nurdjaman
Djadjang Nurdjaman (c) Persib
Bola.net - Upaya Pusamania Borneo FC (PBFC) kembali merebut kemenangan, mampu digagalkan Persib Bandung dalam putaran kedua babak delapan besar turnamen Piala Presiden, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/9).

Pesut Etam- julukan skuad PBFC- harus tersingkir lantaran dikalahkan Persib dengan skor 2-1. Maung Bandung- julukan skuad Persib- mampu melaju ke babak selanjutnya atau semifinal lantaran unggul dalam gol tandang.

Persib lolos lantaran memiliki catatan dua gol tandang atau lebih banyak satu dari yang dicetak PBFC. Gol tandang menjadi patokan mengingat agregat 4-4, setelah Persib kalah 2-3 di putaran pertama.

Dalam laga yang diwarnai tiga kartu merah dan 13 kartu kuning tersebut, PBFC lebih dulu mencetak gol pada menit ke-37. Yakni, melalui Jajang Mulyana. Hal tersebut tercipta, setelah bola umpan crossing Boaz Solossa mampu dimaksimalkan ke gawang Persib yang dijaga I Made Wirawan.

Persib baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-67 melalui Makan Konate dan diperbesar Zulham Zamrun yang mampu menyundul bola umpan tendangan bebas Firman Utina.

"Saya harus mengakui jika Djadjang Nurdjaman (Pelatih Persib) sebagai pelatih yang top. Sebelumnya, saya sempat menilai jika stategi Djadjang biasa saja. Bahkan, Djadjang masih perlu belajar banyak lagi,"  kata Pelatih Kepala Pusamania Borneo FC, Iwan Setiawan,

"Tidak hanya itu, kekalahan diperoleh karena berkaitan dengan mental. Saya merasa jika pemain terlalu emosional sehingga mendatangkan pengaruh pada tim," imbuhnya.

Lebih jauh, Iwan Setiawan mengakui apa yang sempat dilakukannya merupakan tindakan yang kurang baik. Karena itu dirinya tidak segan-segan menyampaikan permintaan maaf karena telah mengeluarkan komentar pedas.

"Menurut saya, semoga tidak alergi adanya kritik. Psywar merupakan hal yang biasa. Sedangkan soal suporter Persib yang melakukan serangan lewat nyanyian, saya justru mengaku tersanjung. Sebab, saya pelatih biasa dan bukan pelatih besar, tapi mendapatkan perhatian," tutupnya. [initial]

 (esa/dim)