Insiden Tendangan Rodriguez ke Novan, Madura United Tunggu Penilaian Komdis PSSI

Insiden Tendangan Rodriguez ke Novan, Madura United Tunggu Penilaian Komdis PSSI
BRI Liga 1: Pemain Madura United, Novan Setya Sasongko (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Manajemen Madura United angkat bicara soal insiden tendangan yang dilakukan pemain asing Persis Solo, Fernando Rodriguez, ke kepala pemain belakang mereka, Novan Setya Sasongko. Laskar Sapeh Kerrab -julukan Madura United- mengaku menunggu penilaian dari Komisi Disiplin PSSI terkait insiden tersebut.

"Kami menyayangkan perilaku tidak sportif dan disengaja menendang kepala pemain. Apalagi dilakukan oleh pemain asing yang didatangkan untuk ikut meningkatkan profesionalisme sepak bola Indonesia," kata Direktur Utama PT. Polana Bola Madura Bersatu (PT PBMB), Zia Ul Haq, Rabu (24/08).

"Komdis harus melihat rekaman tersebut dan kami menunggu penilaian mereka," sambungnya.

Sebelumnya, sebuah insiden terjadi dalam laga antara Madura United dan Persis Solo. Dalam laga yang dihelat di Stadion Manahan Solo, Rabu (23/08), penyerang Persis Solo, Fernando Rodriguez, menendang kepala pemain belakang Madura United, Novan Setya Sasongko.

Kejadian ini bermula dari sliding tackle Novan ke Rodriguez pada menit ke-88. Tackle ini mengenai kaki Rodriguez dan membuat pemain asal Spanyol ini terjatuh. Masih dalam posisi terjatuh, Rodriguez menendangkan kaki kanannya ke kepala Novan.

Dua insiden ini, sliding tackle keras Novan dan tendangan Rodriguez, luput dari pengamatan wasit Dwi Susilo. Terbukti, tak ada kartu atau peringatan yang diberikan wasit bagi kedua pemain tersebut.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Soroti Kualitas Pengadil

Soroti Kualitas Pengadil

Komdis PSSI (c) PSSI

Lebih lanjut, Zia Ul Haq pun menyoroti kualitas wasit dan asistennya yang memimpin laga tersebut. Menurutnya, insiden ini tak lepas dari kurang apiknya kepemimpinan korps baju hitam tersebut.

"Kejadian sengaja menendang kepala Novan dengan bagian belakang sepatu juga berada di dekat posisi asisten wasit 1. Namun, tidak ada upaya mengangkat bendera dan tetap memposisikan bola play on," tukas Zia Ul Haq.

"Tindakan kasar tanpa bola, yang berpotensi mencederai pemain dan bahkan bisa menghilangkan nyawa tersebut, juga karena kapasitas wasit yang kurang baik dalam memimpin Liga 1," ia menandaskan.