Insiden Flare di Kandang Barito Putera, Arema FC Kembali Terkena Denda

Insiden Flare di Kandang Barito Putera, Arema FC Kembali Terkena Denda
Suporter Arema (c) Dok Bola.com

Bola.net - Arema FC kembali harus terkena sanksi akibat penyalaan flare yang dilakukan oknum suporter mereka. Kali ini, klub berlogo singa mengepal tersebut harus merogoh kocek sebesar Rp50 juta untuk membayar denda.

Ya, Arema harus bertanggung jawab atas ulah suporter mereka, yang menyalakan flare pada laga kontra Barito Putera di Stadion Demang Lehman, Martapura, Minggu (04/09). Sanksi atas ulah sejumlah oknum Aremania ini disampaikan Komisi Disiplin PSSI dalam surat bernomor 046/L1/SK/KD-PSSl/IX/2022.

"Bahwa pada tanggal 4 September 2022 bertempat di Stadion Demang Lehman, Martapura telah berlangsung pertandingan BRI Liga 1 Tahun 2022/2023 antara PS. Barito Putera melawan Arema FC, di mana Klub Arema FC melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2018 karena terjadi penyalaan 1 (satu) buah flare oleh suporter Arema FC di Tribun Barat dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran kode disiplin," tulis Komdis PSSI dalam surat yang diterima manajemen Arema, Sabtu (10/09).

"Merujuk kepada Pasal 70 Ayat 1, Ayat 4 dan Lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI Tahun 2018, Klub Arema FC dikenakan sanksi denda sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat,” lanjut isi surat tersebut menegaskan," sambung mereka dalam surat tersebut.

Bagi Arema FC, sanksi ini bukan yang pertama kali mereka terima. Sebelumnya, mereka harus menerima beberapa kali sanksi denda akibat flare ini. Total, akibat tiga sanksi ini, mereka harus merogoh kocek tak kurang dari Rp270 juta.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Sayangkan Insiden Flare

Sementara itu, Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, menyayangkan insiden berulang tersebut. Terlebih lagi, insiden ini terjadi pada laga tandang Arema FC yang sistem pengamanannya berada di luar kendali Panpel Arema FC.

"Tentu saja, hal ini sangat disayangkan. Ini adalah kali kesekian Arema FC mendapatkan denda akibat flare. Kali kedua setelah sanksi yang didapatkan, sebelumnya kita mendapatkan sanksi di Bali dengan insiden yang sama," kata Abdul Haris.

"Kami berharap ini adalah yang terakhir, di pertandingan away kita tidak bisa mengontrol dari sisi sistem pengamanan. Namun, sesuai dengan kesepakatan, Aremania bisa saja menerapkan hukum adatnya," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)