
Bola.net - Meski AFC disebut menggaransi bahwa Indonesia tidak akan disanksi, PSSI tidak bisa berleha-leha. Pasalnya, ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus mereka lakukan untuk menyelesaikan kemelut sepakbola nasional.
Menurut Sekretaris Jenderal PSSI, Halim Mahfudz, dalam surat bertanggal 18 Desember 2012 lalu, FIFA mengatakan akan menghukum Indonesia jika PSSI tidak bisa mengontrol sepenuhnya sepakbola Indonesia. Namun, setelah berbagai pertemuan delegasi PSSI dengan pejabat FIFA, AFC, dan beberapa pejabat lain anggota Exco FIFA, disepakati bahwa roadmap yang disusun PSSI bisa jadi dasar dalam penyelesaian masalah.
"Ada empat poin dalam roadmap tersebut yang harus diselesaikan. Pertama, unifikasi liga. Kedua, revisi Statuta. Ketiga, pengembalian empat Exco terhukum dan keempat, kesepakatan tentang peserta Kongres Solo," papar pria yang karib disapa Gus Iim ini.
"Poin-poin di atas adalah juga keputusan KLB Palangkaraya pada 10 Desember 2012 dan memang sedang dilaksanakan oleh PSSI," sambungnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa dalam koordinasi dengan FIFA, tidak ada dokumen atau kesepakatan yang menyebut bahwa masalah ini harus dikoordinasikan dengan institusi lain. Namun, Gus Iim tidak menutup kemungkinan ada pihak ketiga yang diminta oleh otoritas sepakbola dunia itu untuk menjadi mediator.
"Yang jelas, intinya, PSSI harus 'regains full control over football in the country', seperti kata surat FIFA. Jadi jika ada upaya yang menghambat pemulihan kontrol federasi atas sepakbola, maka itu adalah upaya agar Indonesia dijatuhi sanksi oleh FIFA," dia menandaskan. (den/mac)
Menurut Sekretaris Jenderal PSSI, Halim Mahfudz, dalam surat bertanggal 18 Desember 2012 lalu, FIFA mengatakan akan menghukum Indonesia jika PSSI tidak bisa mengontrol sepenuhnya sepakbola Indonesia. Namun, setelah berbagai pertemuan delegasi PSSI dengan pejabat FIFA, AFC, dan beberapa pejabat lain anggota Exco FIFA, disepakati bahwa roadmap yang disusun PSSI bisa jadi dasar dalam penyelesaian masalah.
"Ada empat poin dalam roadmap tersebut yang harus diselesaikan. Pertama, unifikasi liga. Kedua, revisi Statuta. Ketiga, pengembalian empat Exco terhukum dan keempat, kesepakatan tentang peserta Kongres Solo," papar pria yang karib disapa Gus Iim ini.
"Poin-poin di atas adalah juga keputusan KLB Palangkaraya pada 10 Desember 2012 dan memang sedang dilaksanakan oleh PSSI," sambungnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa dalam koordinasi dengan FIFA, tidak ada dokumen atau kesepakatan yang menyebut bahwa masalah ini harus dikoordinasikan dengan institusi lain. Namun, Gus Iim tidak menutup kemungkinan ada pihak ketiga yang diminta oleh otoritas sepakbola dunia itu untuk menjadi mediator.
"Yang jelas, intinya, PSSI harus 'regains full control over football in the country', seperti kata surat FIFA. Jadi jika ada upaya yang menghambat pemulihan kontrol federasi atas sepakbola, maka itu adalah upaya agar Indonesia dijatuhi sanksi oleh FIFA," dia menandaskan. (den/mac)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 12 Januari 2013 13:14
-
Bola Indonesia 12 Januari 2013 12:05
-
Bola Indonesia 12 Januari 2013 12:03
-
Bola Indonesia 12 Januari 2013 11:15
-
Tim Nasional 12 Januari 2013 10:45
Penanggungjawab Klub Yang Tahan Pemain ke Timnas Diancam Sanksi
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:23
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 05:11
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 04:48
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 04:41
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 04:32
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 04:12
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...