Ini Saran Arema FC Jika Kompetisi Musim 2020 Dihentikan

Ini Saran Arema FC Jika Kompetisi Musim 2020 Dihentikan
Duel antara pemain muda Arema FC, Feby Eka Putra, dan bek senior Persib Bandung, Supardi Nasir, kala kedua tim bertemu di pekan kedua Shopee Liga 1 2020 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (8/3/2020). (c) Bola.com/Iwan Setiawan

Bola.net - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, angkat bicara soal kontrak pemain jika nantinya kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020. Menurutnya, klub-klub peserta akan lebih dulu berkumpul untuk menentukan langkah setelah kompetisi dihentikan.

"Sebelum mengambil langkah berikutnya, termasuk membahas soal kontrak, 18 klub peserta Liga 1 musim 2020 ini harus bertemu lebih dulu," ucap Ruddy, pada Bola.net.

"Kami harus sepakat soal apa konsep kompetisi mendatang," sambungnya.

Menurut Ruddy, untuk kompetisi mendatang, harus jelas dulu apa konsepnya. Namun, manajer berusia 48 tahun ini menyebut bahwa seyogianya kompetisi mendatang meneruskan kompetisi musim 2020, yang terhenti akibat pandemi Corona.

"Meski nanti berakhir pada April 2021, sepertinya lebih cenderung meneruskan kompetisi ini," tutur Ruddy.

"Bisa jadi, nanti meneruskan 31 pertandingan. Tiga pertandingan kan sudah digelar," ia menambahkan.

Sebelumnya, PSSI memastikan bahwa Bulan Maret, April, Mei, dan Juni merupakan status keadaan tertentu darurat bencana. Hal ini tak lepas dari merebaknya persebaran virus Corona di Indonesia.

Dengan keputusan tersebut, PSSI menunda jadwal lanjutan kompetisi sampai 29 Mei 2020. Jika status darurat bencana tidak diperpanjang pemerintah, kompetisi akan dihelat mulai 1 Juli 2020.

Namun, jika pemerintah memperpanjang status darurat bencana, atau PSSI menganggap kondisi belum ideal, maka musim kompetisi ini akan dihentikan.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Fokus di Musim 2021

Ruddy menyebut bahwa menggelar kompetisi musim 2021 jauh lebih bagus ketimbang menggelar turnamen, jika kompetisi musim 2020 dihentikan. Menurutnya, jika menggelar turnamen sebagai pengganti kompetisi 2020, akan ada banyak keruwetan yang harus dihadapi.

"Kalau memutus kontrak, lalu menggelar turnamen akan ribet," kata Ruddy.

"Sulit juga nanti mengatur transfer windows untuk kompetisi mendatang," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)